PVMBG: Gunung Marapi Meletus 60 Kali Selama Februari 2024

Jum'at, 01 Maret 2024 - 10:05 WIB
loading...
PVMBG: Gunung Marapi Meletus 60 Kali Selama Februari 2024
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Marapi telah meletus 60 kali selama Februari 2024. Foto/PVMBG
A A A
AGAM - Gunung Marapi kembali meletus, Kamis (29/2/2024) malam. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Marapi telah meletus 60 kali selama Februari 2024.

Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten atau Kota Agam, Batusangkar, Sumatera Barat dan memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut itu juga kembali terpantau mengalami erupsi pada pukul 19.25 WIB dan 19.38 WIB. Sementara itu, embusan tercatat sebanyak 1.093 kali.

Hasil perekaman data instrumental PVMBG per pukul 19.38 WIB disimpulkan bawah letusan Gunungapi Marapi ditandai dengan adanya kolom abu, namun tingginya tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 4.5 mm dan durasi sementara ini ± 1 menit 15 detik.



Bahkan erupsi masih berlangsung saat tim PVMBG dan Pos Pengamat Gunungapi Marapi membuat laporan. “Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat,” jelas tim PVMBG melalui keterangan tertulisnya, Jumat (1/3/2024).

PVMBG telah memberikan rekomendasi bahwa masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki, pengunjung, wisatawan diminta tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).

Masyarakat yang bermukim di sekitar Lembah, aliran, bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunungapi Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Apabila terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.



Kepada seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1376 seconds (0.1#10.140)