Generasi Muda Sulawesi Tenggara Dukung Jokowi Dua Periode

Minggu, 19 Agustus 2018 - 22:45 WIB
Generasi Muda Sulawesi Tenggara Dukung Jokowi Dua Periode
Generasi Muda Sulawesi Tenggara Dukung Jokowi Dua Periode
A A A
KENDARI - Slogan kepemimpinan Presiden Joko Widodo, kerja, kerja, kerja dianggap sebuah keberhasilan. Pola ini membuat Indonesia mengalami kemajuan, karena itu Jokowi cocok memimpin dua periode.

Hal itu kemudian membuat sejumlah pemuda Sulawesi Tenggara mendeklarasikan komunitas 'Kita Jokowi'. Komunitas ini diisi aktivis Islam, komunitas muda, mahasiswa dan pelajar (generasi milenial), yang mencintai pemerintahan bersih, merakyat dan kerja nyata.

Acara deklarasi Kita Jokowi ini digelar di Hotel Aiditorium Hotel Qubra, Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (19/8/2018). Deklarasi ini menjadi perdana dilakukan di Kendari dan siap bergerak di 33 provinsi Indonesia.

Koordinator Nasional 'Kita Jokowi', Ichya Halimudin menilai, Jokowi berhasil membangun stabilitas politik, ekonomi, sosial. Sebagai contoh kecil BUMN sebagai garda terdepan perekonomian bangsa, era jokowi berhasil mengurangi kerugian hingga 84% (Rp5,4 triliun) Dibanding era sebelumnya sebesar Rp32,6 triliun.

"Bagi Kita Jokowi adalah representatif pemimpin muda yang hadir untuk negeri. Kita Jokowi lahir merupakan wujud semangat agar 2019 Jokowi meneruskan kepemimimpinannya karena pemimpin yang mencintai rakyatnya pasti dicintai rakyatnya," ujar Ichya kepada wartawan.

Dari ratusan peserta deklarasi 'Kita Jokowi', mereka menuliskan surat yang akan diberikan langsung kepada Jokowi. Itu sebagai bentuk kasih sayang dan rasa terima kasih yang sudah membawa perubahan untuk kemajuan Indonesia. Termasuk hastag #2019teruskan.

Ichya menilai Jokowi layak untuk memimpin kembali dengan pertimbangan capaian-capaiannya. Ke depan, 'Kita Jokowi' bertekad, berjuang dan bekerja untuk memenangkan Bapak Jokowi dengan target suara kaum milenial dengan cara door to door campaign, program program anak muda yang kreatif dan membangun.

"Kami juga akan melawan kampanye hitam, berita hoax dan adu domba yang dapat memecah belah bangsa ini, agar tercipta pemilu yang bahagia, demokratis dan penuh cinta kasih sayang. Tidak militeristik, otoritarianisme dan berteriak-teriak tanpa kerja nyata,” ucapnya.

Sebab, menurut Ichya, era pemimpin kini sudah berubah, pemimpin wajib melayani dan bukan dilayani, pemimpin mencontohkan bukan mencemooh, pemimpin bekerja bukan bualan berkata-kata belaka.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6902 seconds (0.1#10.140)