Kekeringan Semakin Parah, Warga Sragen Berebut Droping Air Bersih

Minggu, 05 Agustus 2018 - 22:15 WIB
Kekeringan Semakin Parah, Warga Sragen Berebut Droping Air Bersih
Kekeringan Semakin Parah, Warga Sragen Berebut Droping Air Bersih
A A A
SRAGEN - Kekeringan yang Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mengakibatkan krisis air bersih di 6 dari 19 kecamatan. Enam kecamatan tersebut, antara lain Kecamatan Tangen, Mondokan, Gesi, Sukodono, Sumberlawang, dan Jenar.

Di Kecamatan Mondokan, warga berusaha mendapatkan air bersih di persawahan dan di sungai yang jaraknya sekitar 1,5-2 Km. Sedangkan sumur milik warga sudah mengalami kering sejak empat bulan terahir. Untuk mendapatkan air bersih, warga juga rela membeli air dengan harga Rp5.000-6.000 per jeriken.

Kondisi ini mengundang keprihatinan instansi, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi politik. Salah satunya adalah organisasi kemasyarakatan termasuk organisasi masyarakat Rapi wilayah Sragen, Jawa Tengah.

Salah satu warga, Endang Mujiyanti, mengaku senang setelah mendaptkan bantuan dari Rapi. Air tersebut rencananya untuk mandi, masak dan mencuci. Dia menyebutkan setiap musim kemarau di desanya selalu kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

Ketua Rapi wilayah Sragen, Sulardi, peristiwa ini membuat keprihatinan terhadap organisasi Rapi, karena setiap musim kemarau di Desa Gemantar selalu kesulitan mendapatkan air bersih.

Sedangkan Kepala Desa Gemantar Suradi melihat kondisi ini pihaknya berharap kepada pemerintah untuk bersedia membuatkan penampungan air bersih yang diambilkan dari sendang yang berada di Desa Gemantar.

Jika dua hingga tiga bulan lagi jika di kabupaten sragen tidak ada turun hujan, dipastikan warga akan mengalami krisis air bersih. Oleh sebab itu warga sangat berharap pemerintah segera tanggap untuk membantu membuatkan sumur pantek atau penampungan air.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4284 seconds (0.1#10.140)