Beda Pendapat BRIN dan BMKG soal Tornado Rancaekek, Mana yang Benar?

Kamis, 22 Februari 2024 - 15:58 WIB
loading...
Beda Pendapat BRIN dan BMKG soal Tornado Rancaekek, Mana yang Benar?
Angin kencang yang melanda Bandung dan Sumedang. (Foto: Agung Bakti Sarasa)
A A A
JAKARTA - Peneliti BRIN dan BMKG beda pendapat soal bencana alam yang melanda Rancaekek, Kabupaten Bandung dan sebagian wilayah Sumedang, kemarin sore. BRIN menyebut fenomena tersebut adalah angin tornado, sementara BMKG menyatakan angin puting beliung. Yang jelas, angin besar tersebut meluluhkan kedua wilayah di atas sehingga puluhan orang luka-luka dan sejumlah bangunan rusak berat.

Pakar klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin menyebut bencana alam yang terjadi di Kabupaten Bandung dan Sumedang sudah bisa disebut tornado karena mirip dengan angin tornado di wilayah Amerika Serikat (AS).

Ia menilai karakteristik angin ribut yang muncul di Rancaekek sama dengan tornado yang biasa terjadi di belahan bumi utara, AS dengan tingkat kemiripan mencapai 99,99%.

"Struktur tornado Rancaekek, Indonesia, dibandingkan dengan tornado yang biasa terjadi di belahan bumi utara, Amerika Serikat. Memiliki kemiripan 99,99% alias mirip bingits!," tulisnya dalam sebuah cuitan di media sosial X, dikutip pada Kamis (22/2/2024).



Lebih lanjut diungkapkan bahwa tornado berbeda dengan puting beliung. Tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas dengan minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam, sementara puting beliung hanya 56 km/jam.

"Selain itu juga durasi. Dalam kasus puting beliung yang biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit itu pun sudah sangat lama. Hanya ada satu kasus yang tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021," tulisnya.

Pendapat berbeda disampaikan Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu. Dia menyatakan bahwa angin kencang tersebut merupakan puting beliung, bukan Tornado karena kecepatan angin dan dampak kerusakan yang ditimbulkan tidak seperti Tornado .



Teguh menjelaskan, angin puting beliung merupakan fenomena alam di mana angin berputar dengan kecepatan 36,8 kilometer per jam atau kurang 70 kilometer per jam. Sedangkan Tornado seperti yang kerap terjadi di AS lebih dari 70 kilometer per jam.

"Kejadian kemarin sore, kecepatan angin tercatat di AAWS Jatinangor 36,8 kilometer per jam. Kalau tornado pasti dampaknya lebih dari 10 kilometer. Sedangkan kemarin luas area terdampak 3 sampai 5 kilometer," ujarnya dalam keterangan resmi.

Untuk diketahui, angin yang muncul di Rancaekek berwujud pusaran angin berwarna gelap. Kemunculannya menyebabkan kepanikan bagi warga mengingat tidak sedikit bangunan yang rusak dan dalam beberapa video terlihat bagaimana puing-puingnya terangkat.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2297 seconds (0.1#10.140)