Tak Verifikasi SKTM, 3 Kepsek Terancam Dipecat

Selasa, 10 Juli 2018 - 12:59 WIB
Tak Verifikasi SKTM, 3 Kepsek Terancam Dipecat
Tak Verifikasi SKTM, 3 Kepsek Terancam Dipecat
A A A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memberi penegasan kepada kepala sekolah yang tidak melakukan verifikasi Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) daring atau online. Jika tidak segera menjalankan perintah verifikasi, jabatan mereka dipertaruhkan.

Ganjar menelepon tiga kepala sekolah ketika sidak ke Dinas Pendidikan Jateng, Selas (10/7/2018) pagi. Tiga sekolah ditelepon karena sesuai data masuk terlihat ada jumlah SKTM yang tidak wajar atau melebihi daya tampung sekolah.

Pertama yang ditelepon adalah kepala SMA Negeri Mojogedang Karanganyar, Purwadi. Semula Ganjar mempertanyakan Purwadi melakukan proses verifikasi SKTM atau tidak. Sebab jumlah pendaftar SKTM di sekolah tersebut melebihi daya tampung.

Perkataan Purwadi dalam telepon tidak dapat terdengar, karena tidak disetel mode pengeras suara. "Pak, jenengan berarti tidak melakukan perintah kepala dinas ya untuk verifikasi faktual? hari ini verifikasi, saya minta semua guru diturunkan. Laporkan pada siang hari ini juga. " kata Ganjar kepada Purwadi lewat telepon.

Rupanya Purwadi beralasan belum melakukan verifikasi karena tidak mendapat surat dari Disdik. Ganjar semakin meradang karena hal itu membuktikan sensitivitas kepala sekolah yang rendah.

"Eh pak, gak pakai surat-suratan (verifikasi). Kalau sudah seperti itu masak kepala sekolah gak curiga? Ini sistemnya kacau lho Pak," tukas Ganjar.

Setelah Purwadi, giliran kepala SMKN 1 Blora, Mariya. Kasusnya pula serupa. Jumlah pendaftar SKTM melebihi daya tampung.

Ganjar memperingatkan Mariya agar mengerahkan semua guru untuk verifikasi. Batas waktu laporan hasil verifikasi maksimal pukul 15.00 WIB.

"Pak, ini kita digebuki sama sekolahane sampeyan juga lho pak. Kita jangan tenang-tenang saja. Pak, kita malu lho nanti. Anda orang kedua yang saya peringatkan keras," tegasnya.

Orang terakhir yang kena marah adalah kepala SMKN 1 Purwokerto, Asep Saeful Anwar. Ganjar pun tak segan-segan memerintahkan Asep untuk membubarkan acara workshop, demi penyelesaian verifikasi SKTM.

"Ini darurat pak. Ini darurat. Nanti saya minta laporan langsung," kata Ganjar.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0047 seconds (0.1#10.140)