Warga Gunung Kidul Terpaksa Jual Ayam Demi Mendapatkan Air

Minggu, 08 Juli 2018 - 16:19 WIB
Warga Gunung Kidul Terpaksa Jual Ayam Demi Mendapatkan Air
Warga Gunung Kidul Terpaksa Jual Ayam Demi Mendapatkan Air
A A A
GUNUNGKIDUL - Warga miskin di Gunungkidul, DIY, harus memutar otak untuk mendapatkan air bersih. Ini lantaran bantuan air bersih dari pemkab setempat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga.Pardiyem, warga dusun Tungu, Desa Girimulyo Panggang mengaku tidak bisa berharap dari bantuan droping air pemkab. Ini lantaran setiap bantuan datang, masing-masing keluarga hanya mendapatkan 70 liter air atau dua jerigen. Itu saja terkadang hanya satu jerigen.
"Jadi kami tetap harus membeli air dari tangki swasta dengan harga Rp150 ribu," tuturnya Minggu (8/7/2018).

Dijelaskannya, dengan beban empat anggota keluarga dengan digunakan sangat irit satu tangki air dengan kapasitas 5 ribu liter, bisa habis dalam 15 sampai 20 hari. "Pokoknya mandi hanya 1 ember. Kalau anak mau sekolah ya sering tidak cukup, mosok dia saya paksa mandi hanya pakai satu ember," ucapnya.

Selama musim kemarau, keluarganya mengaku sudah tiga kali membeli air bersih dari tangki swasta. "Sementara ya harus menjual ayam peliharaan untuk membeli air," imbuh wanita yang sehari hari hidup dari hasil pertanian tadah hujan ini.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edy Basuki mengatakan, pihaknya setiap hari melakukan droping air bersih ke sejumlah wilayah terdampak kekeringan. Setiap hari menggunakan 6 tangki milik BPBD Gunungkidul.

"Setiap hari masing-masing tangki melakukan empat kali droping air bersih, dan dilakukan di lokasi sesuai dengan urutan by name by adress yang sudah ditentukan," katanya.

Saat ini wilayah terdampak kekeringan berada di 54 desa, di 11 kecamatan dengan jumlah jiwa 96.523 jiwa. Untuk memenuhi kebutuhan droping, anggaran di tahun 2018 yakni Rp 638 juta. Diperkirakan puncak musim kemarau di Gunungkidul akan terjadi pada Agustus mendatang, dan saat itulah warga terdampak kekeringan diperkirakan meningkat.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3753 seconds (0.1#10.140)