Seperti golongan darah O misalnya, kini kondisinya kritis dan hanya tersisa 10 kantong. Sedangkan golongan darah AB hanya tersisa 5 kantong. Kritisnya stok darah diduga disebabkan banyaknya masyarakat yang masih lebaran.
Suasana di Kantor UTD PMI Jombang pascalibur lebaran juga masih terlihat sepi. Di dalam kantor tampak hanya beberapa orang saja yang mendonorkan darahnya. Akibatnya, banyak permintaan darah ke PMI terpaksa ditolak karena stoknya memang tidak ada.
Baca Juga:
Rahmat Siswojo, Kepala Bagian Pelayanan Medis UTD PMI Jombang menjelaskan, tipisnya stok darah ini disebabkan oleh minimnya jumlah pendonor. Stok darah bisa dikategorikan aman menurut siswoyo jika jumlah stok darah yang tersedia untuk setiap jenisnya sebanyak 40 kantong.
Adapun jumlah yang ada sekarang jauh di bawah ketentuan. Siswoyo berharap masyarakat segera mendonorkan darahnya.
(rhs)