400 Takjil Kartini Perindo Ludes Dalam 10 Menit di Semarang

SEMARANG - Sebanyak 400 takjil dibagikan Kartini Perindo Kota Semarang sebagai menu berbuka puasa kepada pengendara jalan. Banyaknya warga dan mahasiswa di kawasan Jalan Prof Hamka Ngaliyan Semarang, membuat takjil berisi minuman segar dan makanan ringan itu ludes kurang dari 10 menit.

Pengendara yang melintas menyempatkan menepi untuk menerima takjil yang dibagikan belasan petugas dengan pakaian atas warna putih tersebut. Menariknya, banyak warga yang menjadi simpatisan Partai Perindo turut membantu pembagian takjil sehingga tercipta suasana sangat akrab.

"Pembagian takjil ini sengaja kita laksanakan di sini karena memang sangat ramai pengguna jalan. Sekaliam kita lakukan pendekatan ke warga dan mahasiswa sebagai pemilih-pemilih pemula," ujar seorang Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Partai Perindo Siti Syamsiyah, Minggu (3/6/2018).

Banyak pemilih pemula yang tak hanya antusias menerima takjil gratis, tetapi juga menanyakan program Partai Perindo. Meski sekilas, mereka mendapatkan penjelasan tentang komitmen partai yang digawangi Hary Tanoesoedibjo untuk menyejahterakan rakyat.

"Pemilih pemula ini kan rata-rata bila sudah tertarik dengan partai tertentu mereka loyal. Makanya kita sampaikan bahwa Perindo meski baru akan menjadi peserta Pemilu, tetapi telah melalukan banyak hal, misal pembagian gerobak UMKM, fogging, dan ambulans. Semua gratis," beber Bacaleg DPRD Kota Semarang itu.

Sementara itu, Ketua Kartini Perindo Kota Semarang, Fenny Cahyani, menyampaikan, pembagian takjil saat ini merupakan yang ketiga kali digelar selama Ramadhan. Kegiatan serupa masih akan digelar sebelum Lebaran Idul Fitri.

"Nanti kita juga akan menggelar buka puasa bersama dengan narapidana perempuan di Lapas Bulu Semarang. Kita ingin mereka juga bisa merasakan berkah Ramadan, meski masih menjalani hukuman. Semoga dengan kegiatan bukber nanti mereka (napi perempuan) juga merasa tak sendiri, kita bisa menerima keberadaannya," terang Fenny yang juga Bacaleg DPRD Kota Semarang.