Ini Penyebab Matinya Badak Samson di Taman Nasional Ujung Kulon

Kamis, 26 April 2018 - 19:50 WIB
Ini Penyebab Matinya Badak Samson di Taman Nasional Ujung Kulon
Ini Penyebab Matinya Badak Samson di Taman Nasional Ujung Kulon
A A A
PANDEGLANG - Petugas Balai Taman Nasional Ujung Kulon bersama tim dokter hewan Patologi IPB dan WWF Ujung Kulon, tidak menemukan luka bekas pemburuan di tubuh badak jawa bernama Samson yang ditemukan mati di Pantai Karang Ranjeng, Wilayah II Pulau Handeuleum, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Senin 23 April 2018.

"Pada pemeriksaan awal yang jelas tidak ada bekas perburuan karena kondisi utuh, lengkap. Tidak ada bekas tembakan, bacokan. Tidak ada," kata Kepala Balai TNUK Mamat Rahmat, Kamis (26/4/2018).

Dia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda adanya penyakit infeksi dengan pathogen yang bersifat akut. "Tidak ada indikasi penyakit apa-apa. Terlihat sehat. 2015-2017 sehat terekam kamera trap," ujarnya.

Menurut Mamat, dari beberapa literatur bahwa badak jawa secara genetiknya baik kemamouan untuk hidup bisa hingga umur 50-60 tahun. Bila ada penurunan genetik atau indikasi inbreeding (kawin sedarah) maka akan menurun peluang hidupnya.

"Bisa muda mati karena ada imbriding atau penurunan kualitas genetik akibat perkawinan sedarah," jelasnya.

Untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya, petugas mengambil sample berupa usus, otot jantung dan hati badak Samson untum di teliti di laboratorium IPB.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3693 seconds (0.1#10.140)