Penjualan Mobil Hybrid Melejit Tembus 54 Ribu Unit, Ini Penyebabnya

Selasa, 16 Januari 2024 - 20:50 WIB
loading...
Penjualan Mobil Hybrid Melejit Tembus 54 Ribu Unit, Ini Penyebabnya
Toyota Kijang Innova Zenix menjadi mobil hybrid terlaris dengan mencatatkan penjualan 66.460 unit. (Foto: Dok SINDOnews)
A A A
JAKARTA - Mobil-mobil hybrid laris manis di Indonesia, jauh mengalahkan mobil listrik yang sama-sama mengusung tema ramah lingkungan.

Terbukti angka penjualannya jauh melonjak dari tahun 2022 sebanyak 10 ribuan unit menjadi 54 ribu unit di 2023. Sementara mobil listrik pada 2022 mencatat penjualan 10 ribu unit dan di 2023 hanya mampu merengsek naik di angka 17 ribuan unit.

“Hybrid dan listrik sama-sama 10 ribu unit di 2022. Di 2023 saat mobil listrik tembus 17 ribu unit, hybrid justru tembus 54 ribu unit. Ini tampaknya menjawab pertanyaan masyarakat akan kendaraan elektrifikasi. Karena mobil listrik bukanlah first time buyers,” kata Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraaan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara, Selasa (16/1/2023).

Setelah dianalisa, ternyata ada banyak faktor di balik sukses mobil-mobil hybrid di Indonesia, meski tanpa insentif dari pemerintah. Faktor pertama adalah kesadaran konsumen tentang pentingnya memperbaiki lingkungan dengan mulai memboyong kendaraan elektrifikasi.



Kemudian harga mobil hybrid juga lebih murah ketimbang mobil listrik. Masyarakat juga tak perlu khawatir kehabisan bahan bakar saat menggunakan mobil hybrid karena masih ditunjang mesin bertenaga fosil. “Hybrid hemat bahan bakar dan ada pilihan varian 7 seater. Sedangkan mobil listrik juga mengalami kenaikan, namun pilihannya (mobil termurah) masih mobil kecil," kata Kukuh.



Sepanjang 2023, sambung Kukuh, Toyota Kijang Innova Zenix menjadi mobil terlaris dengan mencatatkan penjualan sebesar 66.460 unit. Varian hybrid mencatatkan penjualan terbesar pada periode Januari-Desember 2023.



Sekadar informasi, pemerintah Indonesia tidak memberi insentif besar pada mobil hybrid seperti kendaraan listrik berbasis baterai. Namun, konsumen Indonesia tetap memilihnya meski memiliki harga yang cukup tinggi. Dengan raihan di atas, tercatat mobil yang menggabungkan mesin pembakaran internal dan motor penggerak listrik serta baterai ini menguasai pasar di Indonesia sebesar 5,4 persen, sedangkan mobil listrik hanya 1,7 persen.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1617 seconds (0.1#10.140)