Pemkab Batang Gelar Minggon Jatinan di Hutan Kota Rajawali

Senin, 23 April 2018 - 09:06 WIB
Pemkab Batang Gelar Minggon Jatinan di Hutan Kota Rajawali
Pemkab Batang Gelar Minggon Jatinan di Hutan Kota Rajawali
A A A
BATANG - Pemkab Batang menggelar Minggon Jatinan untuk melestaraikan makanan tradisonal dan menghidupkan geliat usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Hutan Kota Rajawali, Batang.

Antusiasme masyarakat untuk mengunjungi minggon jatinan sangat luar biasa, terlihat riuh ramai pengunjung Hutan Kota Rajawali yang tidak seperti biasanya, mereka berbondong-bondong melihat keunikan makanan tradisonal yang selama ini sudah mulai langka. Sehingga baru berapa jam di buka langsung ludes terjual.

“Kegiatan minggon Jatinan sebagai upaya pemerintah daerah mengeliatkan usaha makanan tradisonal, yang selama ini sudah mulai punah,” ungkap Bupati Batang Wihaji usai membuka minggon jatinan pada Minggu, 22 April 2018 kemarin.

Wihaji juga berharap ada inovasi dan kreativitas penyajian makanan tradisonal harus terus ada tanpa harus meninggalkan ke alamian, karena sekarang masyarakat sudah pengin kembali ke alam atau back to nature. Sehingga minggon Jatinan menjadi daya tarik masyarakat Kabupaten Batang maupun luar daerah sebagai destinasi makanan khas tradisonal khas Batang, hal ini sebagai salah satu dukungan destinasi untuk program tahun kunjungan wisata 2022 sebagai surganya Asia.

“ Minggon Jatinan salah satu program untuk mendukung visit to Batang 2022 sebagai surganya Asia untuk back to natur atau kembalai kealam, yang berharap ada loncakan pengunjung ke Batang selain berwisata juga berinvestasi,” ujarnya.

Direktur Madrasah Bisnis Nur Rohman Asayid sebagai penyelanggara mengatakan, kegiatan Minggon Jatainan sebenarnya Minggon itu harinya minggu, Jatinan itu letaknya di hutan jati dengan ribuan pohonya, yang bekerja sama dengan PKK Kabupaten Batang dalam pembinaan UKM.

“ Kami ingin menampilkan khasnya Batang dengan menggelar even yang kita namai Minggon Jatinan yang sajian minuman, makanan tradisonal, busana dan transaksiinyapun menggunakan koin tradisonal atau kreweng seharga dua ribu,” ujara Nur Rohman Asayid
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9113 seconds (0.1#10.140)