Januari-Maret 2018, 472 Lembar Upal Beredar di Sumsel

Senin, 09 April 2018 - 22:08 WIB
Januari-Maret 2018, 472 Lembar Upal Beredar di Sumsel
Januari-Maret 2018, 472 Lembar Upal Beredar di Sumsel
A A A
PALEMBANG - Sejak awal Januari hingga Maret 2018 tercatat, sebanyak 472 lembar uang palsu (upal) diterima Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Selatan (Sumsel).

Upal yang diterima yakni dari berbagai pecahan mulai dari Rp 5.000, Rp 20.000, Rp 50.000 hingga Rp 100.000.

“Peredaran upal paling sedikit di kota besar seperti Palembang. Sebab, masyarakat perkotaan sudah dapat membedakan upal dan uang asli. Yang tinggi malah di daerah, terutama di kawasan pinggiran Sumsel,” ujar Kepala Tim Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumsel, Perdi Silalahi, saat dihubungi, Senin (9/4/2018).

Perdi menyebut, upal yang masuk ke Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumsel berasal dari berbagai sumber. "Ada yang diserahkan warga. Ada juga dari setor tunai ke perbankan, yang disetor kembali ke Bank Indonesia,” ucapnya.

Dia mengatakan, saat ini Sumsel sendiri hanya termasuk kawasan peredaran upal. Pasalnya, hingga saat ini belum ditemukan tempat produksi upal.

Dimana upal yang beredar di Sumsel, bisa terjadi di berbagai momen. Tidak hanya perayaan hari besar atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), namun oknum penyebaran upal memanfaatkan setiap waktu untuk menggunakan upal tersebut.

“Di hari biasa juga banyak diedarkan upal. Namun, potensi peredarannya bisa saja meningkat di hari besar nasional, keagamaan, bahkan Pilkada. Tapi kita tidak bisa menyimpulkan secara pasti,” katanya.

Untuk diketahui, penemuan upal terus terjadi setiap tahunnya. Di tahun 2009, upal ditemukan sebanyak 745 lembar dan meningkat sebanyak 794 lembar di tahun 2010. Lembaran upal juga ditemukan di tahun 2011 sebanyak 601 lembar dan menurun di tahun 2012 sebanyak 752 lembar.

“Tahun 2013 cukup sedikit yaitu sebanyak 398 lembar. Namun merangkak naik di tahun 2014 sebanyak 1.484 lembar dan 2.048 lembar di tahun 2015. Yang tertinggi di tahun 2015 yang mencapai 3.286 lembar, tapi menurun sebanyak 1.464 lembar di tahun 2017,” terangnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3718 seconds (0.1#10.140)