Gempa Magnitudo 5,3 di Kaimana Papua Barat, Begini Analisis BMKG
loading...
A
A
A
KAIMANA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa dengan kekuatan M5,3 mengguncang wilayah Tenggara Kaimana, Papua Barat, Selasa 9 Januari 2024 pukul 12.25.24 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,53° LS ; 133,95° BT tepatnya berlokasi di laut pada jarak 138 Km arah Tenggara Kaimana, Papua Barat pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di zona Graben Aru," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Selasa (9/1/2024).
Daryono mengatakan dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Kaimana dengan skala intensitas III - IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
”Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Daryono.
Hingga pukul 12.47 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ) dengan kekuatan Magnitudo 3,7.
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
”Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbaunya.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,53° LS ; 133,95° BT tepatnya berlokasi di laut pada jarak 138 Km arah Tenggara Kaimana, Papua Barat pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di zona Graben Aru," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Selasa (9/1/2024).
Daryono mengatakan dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Kaimana dengan skala intensitas III - IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
”Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Daryono.
Hingga pukul 12.47 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ) dengan kekuatan Magnitudo 3,7.
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
”Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbaunya.
(ams)