Dinilai Rendahkan Hijab, Pernyataan Senator Bali Arya Wedakarna Bikin Publik Geram

Senin, 01 Januari 2024 - 22:10 WIB
loading...
Dinilai Rendahkan Hijab, Pernyataan Senator Bali Arya Wedakarna Bikin Publik Geram
Pernyataan senator Bali, Arya Wedakarna membuat geram publik di medsos karena diduga menyinggung hijab atau jilbab yang dikenakan wanita muslim. Foto/IG @aryawedakarna
A A A
DENPASAR - Pernyataan senator Bali, Arya Wedakarna membuat geram publik di media sosial X atau twitter. Hal itu lantaran Arya Wedakarna diduga menyinggung hijab atau jilbab yang dikenakan wanita muslim.

Dalam video yang dibagikan oleh akun X @avrax75, terlihat potongan video saat Arya Wedakarna sedang memarahi Kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara dan kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, serta pengelola bandara dalam sebuah rapat dengan DPD RI.



Dalam video itu, Arya Wedakarna mengungkapkan, dirinya ingin agar pegawai asli Bali ditempatkan di meja depan melayani wisatawan dibandingkan pegawai yang memakai hijab menimbulkan kontroversi.

"Saya gak mau yang front line, front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja Bali, pakai bunga kek, pake apa kek," ucap Arya dikutip Senin (1/1/2024).

Sontak saja, pernyataan Arya Wedakarna itu pun langsung mengundang kecaman warganet. Hampir semua warganet mengecam ucapan Arya yang seolah merendahkan hijab yang dipakai pegawai beragama Islam.

"Moga banyak orang yang melek dan orang semacam itu gak perlu punya jabatan, Rasis," tulis @kertaspinus.


"Ini contoh rasialis dan radikal sebenernya.. mengedepankan hanya golongannya, ini bukan modern ini terbelakang yg sebenernya," tulis @ZakiYetha.

"Terserah elo deh, Pak. Tp kalo gadis Balinya muslim & dia mau pake hijab elo gak bs ngelarang atau ngatur2. Heran kok orang picik spt elo bs jd anggota DPD sih? Kalo ngomong gini di acara kantor berani ga elo, Pak?" tulis @Kyacelsi.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2049 seconds (0.1#10.140)