Tahun 2024, Ganjar Ajak Masyarakat Ciptakan dan Jaga Kekompakan

Senin, 01 Januari 2024 - 09:32 WIB
loading...
Tahun 2024, Ganjar Ajak Masyarakat Ciptakan dan Jaga Kekompakan
Capres Ganjar Pranowo di acara Istighotsah untuk Negeri dan Doa Bersama Gus Ali Gondrong di Lapangan Sepakbola Sapta Rengga, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023) malam. Foto/TPN Ganjar-Mahfud
A A A
JAKARTA - Calon presiden (Capres) nomor urut 3 yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo mengajak seluruh masyarakat agar menjaga kekompakan, dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin tidak mudah. Karena yang dibutuhkan sebagai warga bangsa adalah kompak, ada nilai sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia.

"Kalau kita kompak, kita bisa bertahan dari serangan dari manapun. Jadi 2024, mari kita ciptakan kekompakan itu," ujar Ganjar di acara Istighotsah untuk Negeri dan Doa Bersama Gus Ali Gondrong di Lapangan Sepakbola Sapta Rengga, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023) malam.

Kedatangan Ganjar pada pukul 22.50 WIB, jelang tutup tahun 2023 tersebut disambut dengan salawat dari peserta istigasah yang memadati lapangan Sapta Rengga. Ganjar hadir didampingi oleh istrinya, Siti Atiqoh.

Selain menyinggung pentingnya menjaga kekompakan, persatuan, Ganjar menceritakan pengalamannya selama berkeliling Indonesia. Hal yang banyak ditemuinya adalah permasalahan infrastruktur. Baik itu infrastruktur jalan, infrastruktur kesehatan dan infrastruktur pendidikan.



Ganjar mengatakan, ada seorang ibu yang ingin melahirkan, karena tidak ada jalan di kampung tersebut, maka untuk menuju klinik bersalin, ibu itu dibantu tetangganya membukakan jalan yang kondisinya masih banyak ditumbuhi ilalang, bahkan harus melalui rawa.

"Dengan saya keliling, hikmah buat saya adalah bagaimana semuanya bisa merasakan hal yang sama seperti saudara-saudara di Indonesia lainya. Daerah-daerah yang masih tertinggal perlu mendapatkan perhatian," paparnya.

Selama menjadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar mengaku masih kerap menemukan jalan-jalan yang rusak. "Ini loh Pak Ganjar, coba jalan usaha tani dimulusin. Itu di tempat kita (Jateng), itu saja kita dengar rasanya sudah tidak enak. Apalagi saudara-saudara kita yang ada di sana," ujar Ganjar.

Belum lagi melihat anak-anak pergi ke sekolah dengan berjalan kaki berkilo-kilo meter, 5-10 kilometer, hanya untuk ingin mendapatkan ilmu yang nantinya kira-kira bisa diamalkan, bisa bermanfaat.

"Maka itulah, lagi-lagi ini menjadi catatan, oh infrastruktur jalan, layanan kesehatan seperti rumah sakit, ya infrastruktur pendidikan," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1010 seconds (0.1#10.140)