Kabel Laut dari Batam Resmi Beroperasi, Kini Warga Pulau Buluh Bisa Nikmati Listrik 24 Jam
loading...
A
A
A
PEKANBARU - Warga Pulau Buluh yang berada di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bisa menikmati pasokan listrik 24 jam. Kado istimewa akhir tahun didapatkan setelah saluran kabel laut tegangan menengah 20 kilovolt (kV) interkoneksi Batam-Pulau Buluh.
Program ini juga menjadi bagian dari Program Dedieselisasi untuk menonaktifkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang sebelumnya menjadi sumber pasokan listrik di Pulau Buluh.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau, Agung Murdifi menjelaskan, pasokan listrik yang sebelumnya disuplai dari PLTD kini telah beralih kepada pasokan dari sistem grid yang lebih andal dan berkualitas.
“Dengan sistem interkoneksi ini semakin mantap untuk menonaktifkan pembangkit listrik berbahan bakar minyak yang ada di Pulau Buluh. Pengoperasian sistem ini sejalan dengan komitmen kami dalam mendukung program net zero emissions pada tahun 2060 mendatang,” ujar Agung, Jumat (29/12/2023).
Agung menambahkan, pengoperasian kabel laut ini diharapkan tak hanya mampu meningkatkan keandalan listrik, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Pulau Buluh.
“Beroperasinya kabel listrik sepanjang 1,16 kilometer ini akan membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi di Pulau Buluh. Potensi pertumbuhan ekonomi di sektor usaha skala kecil, menengah hingga besar tidak perlu khawatir lagi mengenai kebutuhan listrik yang andal untuk keberlangsungan proses produksinya,” pungkas Agung yang berkantor di Pekanbaru, Riau .
Zaleha (51), salah satu ibu rumah tangga di Pulau Buluh mengucapkan syukur atas beroperasinya saluran kabel laut yang menghubungkan sistem kelistrikan batam dan Pulau Buluh.
“Dulu kami hanya menikmati listrik selama 14 jam per harinya, yaitu mulai pukul 17.00 sore hingga pukul 07.00 pagi, tetapi sekarang listrik sudah menyala 24 jam,” kata Zaleha.
Program ini juga menjadi bagian dari Program Dedieselisasi untuk menonaktifkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang sebelumnya menjadi sumber pasokan listrik di Pulau Buluh.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau, Agung Murdifi menjelaskan, pasokan listrik yang sebelumnya disuplai dari PLTD kini telah beralih kepada pasokan dari sistem grid yang lebih andal dan berkualitas.
“Dengan sistem interkoneksi ini semakin mantap untuk menonaktifkan pembangkit listrik berbahan bakar minyak yang ada di Pulau Buluh. Pengoperasian sistem ini sejalan dengan komitmen kami dalam mendukung program net zero emissions pada tahun 2060 mendatang,” ujar Agung, Jumat (29/12/2023).
Agung menambahkan, pengoperasian kabel laut ini diharapkan tak hanya mampu meningkatkan keandalan listrik, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Pulau Buluh.
“Beroperasinya kabel listrik sepanjang 1,16 kilometer ini akan membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi di Pulau Buluh. Potensi pertumbuhan ekonomi di sektor usaha skala kecil, menengah hingga besar tidak perlu khawatir lagi mengenai kebutuhan listrik yang andal untuk keberlangsungan proses produksinya,” pungkas Agung yang berkantor di Pekanbaru, Riau .
Zaleha (51), salah satu ibu rumah tangga di Pulau Buluh mengucapkan syukur atas beroperasinya saluran kabel laut yang menghubungkan sistem kelistrikan batam dan Pulau Buluh.
“Dulu kami hanya menikmati listrik selama 14 jam per harinya, yaitu mulai pukul 17.00 sore hingga pukul 07.00 pagi, tetapi sekarang listrik sudah menyala 24 jam,” kata Zaleha.