Hipmi Jatim Dorong Santri di Ponpes Berwirausaha

Kamis, 01 Maret 2018 - 21:56 WIB
Hipmi Jatim Dorong Santri di Ponpes Berwirausaha
Hipmi Jatim Dorong Santri di Ponpes Berwirausaha
A A A
SURABAYA - Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusahan Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Timur (Jatim) tahun ini akan membentuk Santripreneur di 30 Pondok Pesantren (Ponpes) di Jatim. Ponpes tersebut tersebar di sejumlah kota di kawasan Tapal Kuda dan di Sidoarjo.

Ketua BPD HIPMI Jatim, Mufti Anam usai pelantikan BPD Hipmi Jatim periode 2018-2021 di Gedung Negara Grahadi, Kamis (1/3/2018) mengatakan, sebelumnya, Hipmi Jatim membentuk Hipmi tingkat perguruan tinggi untuk merangsang mahasiswa berwirausaha.

Tahun ini, akan menggandeng Ponpes dalam rangka mendorong agar santri bisa memiliki semangat entrepreneur.

“Kami akan bangun pos kewirausahaan di Ponpes. Tiap seminggu sekali, akan ada anggota Hipmi ang akan memberi mentoring pada santri terkait wirausaha,” katanya.

Disisi lain, Hipmi Jatim saat ini tengah mempersiapkan sebuah platfrom usaharakyat.com. Ini merupakan program Hipmi untuk menampung dana corporate social responsibilty (CSR) dari pengusaha anggota Hipmi.

Dana tersebut akan digunakan sebagai pembiayaan bagi usaha dari anggota Hipmi yang belum maju. Menurutnya, tahun lalu, hampir 27,1% perusahaan gulung tikar lantaran terkendala permodalan.

“Untuk platform kami ini, sifatnya pinjaman, bukan dana hibah. Kami tidak mengenakan bunga tapi sifatnya bagi hasil,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo, di hadapan Pengurus BPD Hipmi Jatim ketidaksepahamannya tentang konsep digital ekonomi yang mengutamakan trader. Digital ekonomi sebaiknya merupakan industri, diproses, dan di pasar.

“Jangan sampai media membuat start up terhadap trader, tetapi lebih baik startup terhadap industri. Sebab peranan industri dan perdagangan adalah penting,” timpalnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat BPP) Hipmi Yaser Palito mengatakan, pengusaha muda adalah masa depan. Sehingga harus dapat memberikan kontribusi pada pemerintah.

Dicontohkan, ketika baru dilantik, pihaknya melakukan audiensi dengan Presiden dan mengusulkan bunga kredit untuk UMKM dapat diturunkan menjadi single digit. Usulan itupun terwujud.

"Alasannya, bunga single digit sangat membantu perkembangan dan kehidupan UMKM yang menjadi fondasi ekonomi bangsa," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2724 seconds (0.1#10.140)