Jembatan Terputus, Petugas Medis di Sikka Kesulitan Evakuasi Pasien

Selasa, 20 Februari 2018 - 15:21 WIB
Jembatan Terputus, Petugas Medis di Sikka Kesulitan Evakuasi Pasien
Jembatan Terputus, Petugas Medis di Sikka Kesulitan Evakuasi Pasien
A A A
MAUMERE - Petugas medis Puskesmas Magepanda, Kabupaten Sikka, NTT kesulitan saat merujuk pasien ke RS TC Hillers karena Crossway Dagamage atau jembatan yang menghubungkan wilayah itu terputus total. Seperti yang terlihat pada Selasa (20/2/2018) dimana, petugas medis bertaruh nyawa saat menggotong pasien yang hendak melahirkan karena harus melewati arus banjir dan melintas menantang maut di jembatan bambu yang dibangun warga secara swadaya.

Para petugas medis mengaku sangat kesulitan pascacrossway atau jembatan penghubung itu terputus disapu banjir belum lama ini. Jika ada pasien yang harus dirujuk, mereka menggotong menggunakan tandu dan dibantu warga. Mereka kesulitan jika ada pasien yang berbadan besar, karena jembatan darurat tersebut ukurannya sangat kecil.

“Jika ada pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit dari puskesmas. Pasien-pasien ini harus digotong 4 sampai 5 orang. Sedangkan kita kekurangan tenaga medis saat menangkat pasien yang hendak dirujuk ke Kota Maumere," kata Arnold Woda Kepala Puskesmas Magepanda, Selasa (20/02/2018) pagi.

Arnol menyampaikan rasa terima kasih atas antusias warga yang dengan swadaya membangun jembatan darurat itu.

“Kami berterima kasih atas campur tangan masyarakat sekitar. Mereka membantu kami menggotong pasien, terutama ibu-ibu hamil dan pasien-pasien yang berbadan besar. Baru-baru kami rujuk seorang pasien orangtua. Pasien itu meninggal dunia saat berada di rumah sakit,” tandas Arnol.

Terkait fakta tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Maria BS Nenu mengaku fakta tersebut masih bisa diatasi. Pelayanan kesehatan kepada pasien masih tergolong aman. Pasien yang dirujuk atau pun dijemput ke Puskesmas masih bisa ditangani petugas.

“Masih aman. Pasien yang dirujuk atau dijemput ke Puskesmas dapat ditransfer. Petugas masih bisa mengatasi situasi di sana. Kita berharap agar pemerintah segera membangun jembata baru agar pelayanan kesehatan dan sektor lainnya dapat berjalan normal,” kata Maria.

Untuk diketahui, Crossway Dagamage menghubungkan wilayah Kabupaten Sikka dan Kabupaten Ende terputus. Putusnya jalan ini menutup laju transportasi ke dua wilayah itu.

Hingga saat ini warga yang melintas di lokasi tersebut masih saja diminta uang. Pejalan kaki dikenakan biaya Rp5 ribu sedangkan motor besar diminta biaya Rp50 ribu. Ironisnya hingga saat ini pihak Pemkab Sikka hanya diam saja dan sibuk dalam Pilkada saja. Pada hal jembatan penghubung ini sudah terputus sejak seminggu lalu.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3733 seconds (0.1#10.140)