Pilwalkot Bandung Harus Jadi Ajang Adu Gagasan, Bukan Adu Hoax

Rabu, 14 Februari 2018 - 15:06 WIB
Pilwalkot Bandung Harus Jadi Ajang Adu Gagasan, Bukan Adu Hoax
Pilwalkot Bandung Harus Jadi Ajang Adu Gagasan, Bukan Adu Hoax
A A A
BANDUNG - Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Bandung mestinya menjadi ajang adu ide dan program. Pilkada akan tercoreng bila lebih banyak membahas hoax dan isu SARA.

Juru Bicara Tim Gabungan Nurul Arifin-Chairul Y Hidayat (Nuruli) Aan Andi Purnama berharap semua paslon dapat bersaing secara fair, menghindari hoax dan isu SARA. Pilwalkot Bandung, lanjut Aan, akan menjadi ajang edukasi bagi masyarakat bila semua paslon dan tim suksesnya mengedepankan program dan ide.

"Pada Pilwalkot ini kami ingin mengedepankan adu gagasan, adu ide. Bukan adu hoax. Kita tidak mau isu pilkada lebih banyak membahas soal hoax ketimbang isu terkait program kerja dan ide paslon," kata Aan kepada wartawan di Bandung, Rabu (14/2/2018).

Dengan adu program dan ide, dia berharap memberi peluang bagi masyarakat untuk memilih calonnya berdasarkan visi dan misinya.

Menurutnya, pilkada identik dengan banyaknya intrik dan lainnya. Namun, tim Nuruli mengklaim akan fokus memberikan edukasi dengan memberikan pencerahan kepada masyarakat. "Kami berharap pilkada menjadi wisata politik. Sehingga wisatawan tidak takut masuk Bandung."

Tim pemenangan yang baru dibentuk beranggotakan perwakilan dari Golkar, Demokrat, PKB, PAN, Perindo, dan Partai Idaman ini akan bergerak di garda terdepan menangkal hoax dan isu SARA. Tim ini akan mengedukasi tataran masyarakat bawah melalui program unggulan Nuruli.

Aan juga menuntut adanya netralitas aparatur sipil negara (ASN). "Kita tahu pada pilkada ini ada incumbent. Kami ingin pilkada berjalan adil dan fair. ASN diharapkan tidak ikut mendukung calon. ASN bukan bagian politik. Harapan ASN bersikap netral. Tidak ikut mendukung apalagi jadi tim sukses paslon."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8924 seconds (0.1#10.140)