Tegas! Anwar Ibrahim Larang Kapal Israel Berlabuh di Malaysia

Rabu, 20 Desember 2023 - 14:44 WIB
loading...
Tegas! Anwar Ibrahim Larang Kapal Israel Berlabuh di Malaysia
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melarang kapal Israel berlabuh di negara tersebut. Foto/Ilustrasi/Dok.
A A A
JAKARTA - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melarang kapal berbendera Israel berlabuh di Malaysia dalam waktu dekat. Selain itu, kapal apa pun yang menuju Israel juga akan dilarang memuat kargo di pelabuhan Malaysia.

"Pembatasan ini merupakan respons terhadap tindakan Israel yang mengabaikan prinsip dasar kemanusiaan dan melanggar hukum internasional melalui pembantaian dan kekejaman yang terus menerus terhadap warga Palestina," kata Anwar yang juga menjabat Menteri Keuangan, dikutip dari channelnewsasia, Rabu (20/12/2023).



Anwar Ibrahim mengatakan bahwa pemerintah meyakini keputusan tersebut tidak akan mempengaruhi aktivitas perdagangan Malaysia. Selain itu, Anwar juga mengatakan pemerintah memutuskan untuk memblokir perusahaan pelayaran yang berbasis di Israel, ZIM, untuk berlabuh di pelabuhan mana pun di negara tersebut dengan segera.

"Sebagai catatan, Kabinet mulai mengizinkan kapal milik perusahaan ini berlabuh di Malaysia pada tahun 2002. Pada tahun 2005, Kabinet saat itu memberikan izin bagi kapal-kapal tersebut untuk mendarat di Malaysia. Namun, pemerintah saat ini memutuskan untuk mencabut semua keputusan Kabinet sebelumnya," tambahnya.



Malaysia adalah pendukung kuat perjuangan Palestina dan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Anwar menolak tunduk pada tekanan Barat agar dia memutuskan hubungan dengan Hamas.

Pada bulan Oktober, lebih dari 16.000 orang, termasuk Anwar, hadir dalam unjuk rasa saat Malaysia menunjukkan dukungannya kepada Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.

Semua institusi pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan Malaysia juga mengadakan Pekan Solidaritas Palestina dari tanggal 29 Oktober hingga 3 November. "Untuk mendidik siswa tentang nilai-nilai kemanusiaan yang juga mencakup hak asasi manusia dan kasih sayang," kata kementerian tersebut Oktober lalu.
(fjo)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1366 seconds (0.1#10.140)