Sehari Lagi Menjabat Bupati, Dedi Mulyadi Masih Urus Warga Tak Mampu

PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi masih mengurus rumah tidak layak huni (rutilahu) warga yang tidak mampu, meskipun hanya sehari ini menjabat sebagai bupati. Diketahui pada 12 Januari 2018, Dedi Mulyadi harus menanggalkan jabatan bupati seiring dengan penetapan KPU sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Barat mendampingi Deddy Mizwar.

Bupati Purwakarta dua periode tersebut tampak tidak memiliki persiapan khusus menjelang agenda politik penting tersebut. Terbukti, hari ini, Minggu (11/2/2018), Dedi masih sempat mengurus sebuah rumah tidak layak huni di Desa Kertajaya RT 19/07 milik Mita (54).

Pria yang sehari-hari bekerja serabutan itu tinggal bersama istri dan anak-anaknya di rumah berdinding bilik bambu berukuran 3x5 meter. Isterinya, Euis Anisah (50) bekerja sebagai ibu rumah tangga. Seperti Mita, anak tertuanya, Ade Solihin (25) juga bekerja serabutan. Sementara Nanda (19), sehari-hari membantu pekerjaan rumah ibunya. Hanimah (15) masih belajar di kelas VIII SMP dan Rehan (5) masih dalam asuhan kedua orang tuanya.

Mita tidak menyangka pagi ini akan kedatangan Bupati Dedi Mulyadi dan diberikan bantuan renovasi agar rumahnya layak huni. "Nggak nyangka mau ada Pak Dedi ke rumah. Tadi ngobrol-ngobrol tentang kondisi rumah dan keluarga. Alhamdulillah, kami dibantu. Saya mohon maaf sekali sudah merepotkan," katanya.

Rupanya tidak hanya diberi bantuan pembangunan rumah, Mita juga mendapatkan bantuan pekerjaan. Mulai besok, dia akan bekerja sebagai pengurus kolam milik Dedi Mulyadi di Cipulus, Wanayasa. "Iya, mulai besok kerja di rumah saya di Wanayasa," kata Dedi.

Ucapan syukur dan terima kasih pun tak henti keluar dari mulut Mita. Sebentar lagi, dia akan memiliki rumah dan pekerjaan yang layak untuk menghidupi keluarganya. "Alhamdulillah, nuhun pisan ka Kang Dedi. Syukur, Alhamdulillah," katanya.