Deretan Kasus Kebocoran Data di Indonesia Sepanjang Tahun 2023

Senin, 18 Desember 2023 - 16:40 WIB
loading...
Deretan Kasus Kebocoran Data di Indonesia Sepanjang Tahun 2023
Kasus kebocoran data marak terjadi di sepanjang tahun 2023. Sejumlah lembaga pemerintahan hingga perusahaan pelat merah turut menjadi korban. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kasus kebocoran data marak terjadi di sepanjang tahun 2023. Sejumlah lembaga pemerintahan hingga perusahaan pelat merah turut menjadi korban.

Kebocoran data ini pun berdampak pada jutaan masyarakat Indonesia . Berikut sejumlah kasus kebocoran data pada tahun 2023 dirangkum dari berbagai sumber, Senin (18/12/2023).

1. Kebocoran Data BPJS Ketenagakerjaan

Kasus kebocoran data BPJS Ketenagakerjaan cukup menjadi sorotan dan melibatkan hacker fenomenal Bjorka yang sempat viral di tahun 2022. Bjorka mengklaim telah membocorkan data dari BPJS Ketenagakerjaan dan mengantongi 19 juta penggunanya.



Dia juga membocorkan 100.000 sampel data yang dapat diunduh gratis yang kemudian keseluruhan data itu dijual seharga USD10.000 atau sekitar Rp153,8 juta. Diketahui, data-data yang disebarkan oleh Bjorka mencakup nama, e-mail, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telepon, alamat, tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, dan lain-lain.

2. Kebocoran Data Bank Syariah Indonesia

Selanjutnya kebocoran data yang dialami Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi perhatian lantaran bank ini berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kasus ini pertama kali diungkap oleh pengamat keamanan siber, Teguh Aprianto, yang mengatakan BSI telah menjadi korban ransomware.

Teguh memaparkan bahwa total data yang bocor mencapai 1,5 TB sebanyak 15 juta di antaranya adalah data pengguna dan password untuk akses internal dan layanan yang digunakan bank. Teguh juga menyebut kebocoran data mencakup juga data karyawan, dokumen keuangan, dokumen legal, NDA, dan masih banyak lagi.



3. Kebocoran Data Paspor WNI

pengamat keamanan siber, Teguh Aprianto juga melaporkan kasus kebocoran hampir 35 juta data paspor yang dijual bebas di situs gelap. Dia memaparkan data yang bocor mencakup nomor paspor, tanggal berlaku paspor, nama lengkap, tanggal lahir, hingga jenis kelamin.

Data tersebut dijual seharga USD10.000 atau setara Rp150 jutaan. Adapun ukuran data keseluruhan mencapai 4GB dengan keterangan tambahan menyebut data berhasil dibocorkan pada Juli 2023 atau baru saja terjadi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4039 seconds (0.1#10.140)