Banjir Rob, Warga Khawatir Buaya Masuk ke Permukiman

Jum'at, 02 Februari 2018 - 17:12 WIB
Banjir Rob, Warga Khawatir Buaya Masuk ke Permukiman
Banjir Rob, Warga Khawatir Buaya Masuk ke Permukiman
A A A
TANJUNG PINANG - Belasan rumah terendam banjir rob di Gang Salam, RT02/RW011, Kelurahan Sungai Jang, Kecamatan Bukit Bestari, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Jumat (2/2/2018) siang. Warga khawatir buaya-buaya naik ke darat memasuki permukiman. Sebab, tak jauh dari permukiman warga sungai banyak dihuni buaya.

Ridho (23), warga Gang Salam mengatakan, akibat banjir rob ini khawatir buaya di sungai naik ke rumah warga. Dia menyampaikan beberapa waktu lalu warga sering melihat buaya tak jauh dari permukiman warga. Buaya-buaya itu berada di sepanjang sungai dan hutan bakau di belakang permukiman warga.

"Di sungai itu banyak buayanya, makanya di kasih nama Sungai buaya. Kalau begini takut juga kalau buaya naik ke rumah warga," ujar Ridho.

Di tempat sama Hendri (25), menambahkan, dalam kurun waktu lima tahun terakhir baru kali terjadi banjir rob hingga masuk ke rumah-rumah warga. Biasanya setiap kali air laut pasang tidak sampai masuk ke pemukiman.

Namun, tahun ini air malah menggenangi rumah warga setinggi 30 centi meter. Meski tidak terlalu tinggi, banjir rob ini sudah menggangu sekali.

"Tadi airnya mulai pasang sejak pukul 09.00 WIB, baru pas pukul 11.00 WIB tadi mulai masuk ke rumah," kata Hendri saat ditemui di rumahnya.

Dia menjelaskan, gara-gara air masuk ke rumah, warga terpaksa harus memindahkan semua perabot rumahnya ke tempat lebih tinggi. Menurut dia, banjir rob ini diperkirakan akan bertahan kurang lebih selama tiga jam. Pasalnya, setelah beberapa jam air dari rumah warga mulai surut.

"Banjir sudah lebih dari satu jam, kemungkinan banjirnya sampai tiga jam. Saat air laut sudah surut," kata dia.

Tidak hanya di Gang Salam saja, banjir rob juga melanda Lorong Pelantar 2 Tanjunpinang. Banjir rob ini sudah menggangu aktivitas lorong di pelantar. Yanto, seorang pedagang buah Pelantar 2 Tanjunpinang menyampaikan setiap tahun Pelantar 2 telah menjadi langganan banjir.

Biasanya kalau air laut pasang tidak sampai ke jalan, namun banjir kali ini sudah masuk ke jalan dan bahkan masuk ke rumah warga. Banjir rob ini mengganggu aktivitas masyarakat Pelantar 2 Tanjunpinang.

"Langganan setiap tahun, tahu ini lebih tinggi. Mengganggu sekali, pembeli jadi berkurang karena malas datang pas lagi air pasang begini," ujar Yanto.

Dia menyampaikan banjir rob terjadai biasanya pada saat jelang Tahun Baru Imlek hingga akhir Februari setiap tahunnya. Yanto berharap kondisi seperti ini dapat diatasi agar masyarakat tidak terganggu lagi dengan banjir rob. Dia juga pemerintah agar meninggikan jalan di lorong Pelantar 2 Tanjunpinang.

"Kita harap pemerintah dapat meninggikan jalan di Pelantar supaya tak kena air kalau lagi musim banjir rob," ujar Yanto.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5274 seconds (0.1#10.140)