Dua Bulan Tak Digaji, Karyawan Klinik Tahan Mobil Direktur

Jum'at, 02 Februari 2018 - 08:07 WIB
Dua Bulan Tak Digaji, Karyawan Klinik Tahan Mobil Direktur
Dua Bulan Tak Digaji, Karyawan Klinik Tahan Mobil Direktur
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Dua bulan tak digaji, 42 karyawan Klinik Kesehatan Kesuma, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng gelar demo di halaman klinik, Kamis (1/2/2018) sore sekira pukul 17.00 WIB hingga malam hari.

Saking geramnya, tuntutan tak digubris, para karyawan ini langsung menahan para pimpinan di dala klinik agar tidak bisa pulang. Mereka berorasi sambil membawa kertas bertuliskan "Kami butuh gaji bukan janji palsu."

Puluhan karyawan ini juga menutup belakang mobil direktur dengan menggunakan ambulance Klinik, agar tidak bisa keluar sebelum gaji mereka keluar. Suasana sempat tegang dan emosi.

Seorang karyawan Klinik Kesehatan Kesuma, Nisa menuturkan, sudah dua bulan ini sejak Desember 2017 dan Januari 2018 karyawan belum menerima gajinya. Untuk meminta gaji diharuskan mengundurkan diri. "Sudah dua bulan tidak digaji, kami hanya ingin hak kami," ujar Nisa, di sela sela berorasi di halaman klinik, Jumat (2/2/2018).

Bahkan gajinya selama ini di bawah Upah Minimum Regional (UMR), yakni hanya digaji Rp1,4 juta per karyawan padahal UMR Rp2,3 juta. "Jauh dari UMR, rencana kami akan ke Disnakertran jika tidak dibayar hak kami."

Sementara itu, mantan karyawan Klinik Kesehatan Kesuma, EN menyampaikan, dia bekerja sudah 7 tahun di Klinik Kesehatan Kesuma, dari awal gaji Rp600 ribu dan terakhir Rp1,4 juta. Namun karena sepinya pasien di Klinik Kesehatan Kesuma, semakin mempersulit keuangan.

"Saya kerja sudah 7 tahun di Kesuma, saya keluar tidak diberi pesangon," katanya.

Bahkan, ada karyawan yang bekerja dari awal Klinik Kesehatan Kesuma dan telah keluar juga tidak mendapatkan pesangon. Menurutnya, hal yang wajar, karyawan menuntuk haknya. "Harusnya ya dibayar lah hak-hak kami, terus kenapa gajinya di bawah UMR."

Sementara itu, Direktur Klinik Kesehatan Kesuma, dr Ansor mengatakan, saat ini manajemen beserta seluruh karyawan sedang melakukan rapat terkait gaji karyawan. Namun rapat tersebut tidak membuahkan hasil dan menemui jalan buntu.

"Kami sedang menunggu kebijakan dari pemilik, yang saat ini sedang berada di Singapura karena keluarganya sakit," kata Ansor.

Ansor meneruskan, setahun ini keuangan klinik menurun drastis karena tidak ada pasien. "Kami juga sama mereka, belum digaji juga," tukasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kobar, Ahmad Yadi mengatakan, saat ini pihaknya belum menerima laporan dari karyawan. Ada baiknya karyawan segera melaporkan pada Bidang Karyawan agar nantinya bisa dibantu oleh Disakertrans Kobar untuk mencari solusinya.

"Prosedurnya memang seperti itu, mediasi dulu mereka, kalau tidak selesai kami akan bantu," ujar Yadi.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2086 seconds (0.1#10.140)