BMKG Ingatkan Masyarakat Sulawesi Utara Potensi Cuaca Ekstrem

Minggu, 21 Januari 2018 - 20:46 WIB
BMKG Ingatkan Masyarakat Sulawesi Utara Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Ingatkan Masyarakat Sulawesi Utara Potensi Cuaca Ekstrem
A A A
MANADO - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado kembali mengingatkan warga Sulawesi Utara (Sulut) untuk mewaspadai cuaca esktrem.

Prakirawan BMKG Sulut, Sutikno, mengatakan, hujan lebat disertai angin kencang masih terjadi di wilayah Kepulauan Talaud, Sangihe, dan Sitaro serta dapat meluas hingga wilayah Manado, Bitung, Tomohon, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Kotamobagu, Bolmong, Bolmong Timur dan Bolmong Selatan.

“Dari satelit siang hingga sore hari ini pertumbuhan awan secara umum tidak signifikan untuk Sulut daratan. Sedangkan pertumbuhan awan pada siang hari dalam skala lokal dan memang ada potensi awan cumulonimbus di sekitar perairan Likupang dan Bitung,” ujar Sutikno, Minggu (21/1/2018).

Menurut dia, dengan kondisi seperti itu angin kencang dalam skala lokal dengan durasi singkat juga sangat mungkin terjadi. Sementara untuk awan konvektif sampai menjelang malam justru cukup signifikan di perairan sekitar Sitaro dan sebelah Selatan Talaud.

“Pertumbuhan awan saat ini berada di Teluk Manado dan sekitarnya dan bergerak sangat cepat. Waspadai potensi angin kencang dan hujan lebat,” kata Sutikno.

Sementara itu dari Bitung dilaporkan, akibat adanya angin kencang sejak pagi hingga sore, menimbulkan kerusakan berupa ambruknya satu rumah warga milik Dien-Rawung di Lingkungan I, Kelurahan Tandeki, Kecamatan Matuari. Meski demikian peristiwa yang terjadi sekitar pukul 13.00 siang itu tak menimbulkan korban jiwa.

Sedangkan dari Talaud dilaporkan sebuah perahu penangkap ikan ditemukan hampir tenggelam di perairan Desa Alude, Kecamatan Lirung, Kabupaten Talaud.

Kejadian tersebut diketahui pertama kali oleh Yakob Arunde (35), warga Bitunuris, Kecamatan Salibabu. Ia langsung melaporkannya ke Polsek Lirung.

“Perahu bertuliskan Kalongan dengan panjang antara 15-20 meter bermesin diesel. Diduga perahu dihantam badai dua hari yang lalu sehingga tali jangkar putus. Meski demikian tidak ada korban jiwa, kerugian mencapai ratusan juta rupiah,” kata Kapolsek Lirung, Ipda Tendena Rudi Bawowo.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0202 seconds (0.1#10.140)