Dibunuh Selingkuhan Ibu, Makam Bocah 2 Tahun Dibongkar Polisi

Jum'at, 29 Desember 2017 - 16:41 WIB
Dibunuh Selingkuhan Ibu, Makam Bocah 2 Tahun Dibongkar Polisi
Dibunuh Selingkuhan Ibu, Makam Bocah 2 Tahun Dibongkar Polisi
A A A
TULUNGAGUNG - Aparat Polres Tulungagung dan Tim Forensik Polda Jawa Timur membongkar makam Hanung, balita yang tewas akibat dianiaya kekasih gelap ibunya. (Baca: Bocah 2 Tahun Tewas Dianiaya Pengamen Selingkuhan Ibu Korban)

Jasad bocah berumur dua tahun yang disemayamkan di TPU Desa Waung, Kecamatan Boyolangu itu diangkat dari liang lahat. "Pembongkaran makam untuk keperluan autopsi," ujar Kapolres Tulungagung AKBP Yong Ferrydjon kepada wartawan Jumat (29/12).

Untuk mensterilkan lokasi dari kerumunan warga yang terus berdatangan, petugas membuat pembatas. Kain biru dibentangkan melingkar. Selain menjadi batas juga berfungsi sebagai penutup. Sebab otopsi dilakukan di tempat (makam).

Pemeriksaan intensif terhadap jasad putra Katinah alias Wati untuk menegaskan penyebab kematiannya. Hanung tewas setelah Aris Febriansyah (31) pengamen asal Desa/ Kecamatan Ngunut menganiayanya. Insiden kekerasan itu terjadi pada Rabu (27/12/2017) dini hari.

Di depan petugas Aris mengakui seluruh perbuatan biadabnya. Dia jengkel Hanung terus rewel dan menangis. Di sisi lain dia cemburu dengan Wati yang dia ketahui tengah menjalin kemesraan dengan pelanggan warung makannya. Di luar sepengetahuan ayah Hanung yang merantau di seberang pulau, Aris dan Wati menjalin hubungan gelap.

Siang hari dia membantu Wati menyiapkan warung makannya. Kemudian malam hari mencari penghasilan dengan cara mengamen. Dalam kondisi mabuk minuman keras, Aris meninju perut Hanung.

Tidak hanya itu, pelaku juga membenturkan kepala bocah itu ke lantai sebanyak tiga kali. Hanung tidak sadarkan diri dengan mulut dan hidung bersimbah darah. Kekerasan terjadi saat Wati tengah menyiapkan dagangannya di warung.

Menurut Yong Ferrydjon autopsi untuk memastikan sejauh mana luka yang diderita korban. "Tujuannya agar menjadi terang dan jelas dalam persidangannya (pelaku) nanti," sebutnya.

Polisi belum bisa memastikan kapan hasil autopsi bisa diketahui. Usai mendapat teken pimpinan Yong Ferrydjon berjanji secepatnya menyampaikan (hasil autopsi) ke publik.

Dia juga menjelaskan, setelah autopsi, pihaknya langsung melanjutkan proses hukum, yakni melengkapi berita acara pemeriksaan (BAP) pelaku. Hasil autopsi, kata Yong akan menjadi bagian kelengkapan berkas acara. Saat ini Aris masih menjalani pemeriksaan.

Keterangan residivis yang tiga kali menghuni penjara atas kasus curanmor itu terus didalami. "Dan motif penganiayaan ini adalah sakit hati (cemburu) kepada ibu korban," sebutnya.

Tutik Purwanti, dokter spesialis forensik yang memeriksa jasad korban mengatakan menemukan sejumlah luka memar di bagian kepala, perut dan tangan korban. Ada lebih dari lima luka memar dengan tingkat keparahan bervariasi.

Dalam autopsi dokter juga mengambil sampel rambut dan cairan lambung Hanung. Semua sampel akan dibawa dan diteliti di laboratorium forensik. Autopsi yang dilakukan hari ini pada intinya sebatas pemeriksan fisik atau tubuh korban.

Tenaga medis, kata Tutik membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk menyampaikan hasilnya (otopsi). "Hasil pemeriksaan baru bisa diketahui sekitar dua minggu. Kemudian akan kita serahkan ke penyidik," ujar Tutik yang juga bekerja di RS Bhayangkara Kediri itu.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5371 seconds (0.1#10.140)