Adi Ahmad Mampu Tingkatkan Produksi Kopi Akar Wangi Berkat Bank BRI

Selasa, 05 Desember 2023 - 14:24 WIB
loading...
Adi Ahmad Mampu Tingkatkan Produksi Kopi Akar Wangi Berkat Bank BRI
Foto: dok. BRI
A A A
JAKARTA - Potensi usaha yang ada di suatu wilayah dapat menjadi penggerak roda perekonomian dan kemajuan masyarakat di wilayah tersebut.

Potensi usaha tersebut dapat berupa hasil pertanian, perkebunan, peternakan, maupun kerajinan tangan. Bahkan, hasil bumi khas wilayah tersebut dapat diolah menjadi produk olahan yang unik dan bernilai jual tinggi.

Hal ini juga yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Waluran Tonggoh, Desa Sukalaksana, Kec. Samarang, Kab. Garut. Sudah sejak lama masyarakat di daerah tersebut dikenal dengan profesinya sebagai petani kopi dan akar wangi. Keduanya memang bahan yang berbeda, tapi ketika dikombinasikan bisa menjadi produk minuman dengan citarasa yang khas.

Adi Ahmad Nasir (32) adalah adalah sosok di balik layar klaster usaha Kopi Akar Wangi yang dikembangkan oleh masyarakat setempat. Sebagai ketua klaster, tekadnya adalah ingin selalu membawa klaster kelompok usahanya agar terus bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.Ia bercerita tentang bagaimana awalnya ide inovatif tersebut muncul yang menjadi kekuatan utama klaster usahanya tersebut.

Pada awalnya memiliki penghasilan dari Kopi Arabika dan akar wangi, sehingga muncul wacana untuk membuat gabungan antara kopi dan akar wangi

“Mulai tahun 2017 sudah dimulai usaha pengolahan kopi akar wangi, tapi kalau idenya sudah ada sejak 2015. Namun, saat itu masih belum sebesar sekarang. Sejak mendapat bantuan dari BRI, usaha kita meningkat. Kita banyak mendapatkan bantuan mulai dari pemasaran, kemasan, label halal dan label lainnya. Alhamdulillah berkat dibantu oleh BRI, kalau dulu hanya dikonsumsi sendiri atau dijual ke kedai, sekarang pemasarannya lebih berkembang,” kata Adi, dikutip dari keterangan tertulis Selasa (5/12/2023).

Klaster usaha Kopi Akar Wangi ini sendiri sudah berkembang menjadi 14 kelompok usaha. Seiring dengan berjalannya waktu, klaster usaha tersebut juga memberikan dampak positif untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.

Ia menambahkan, dampak positif dari program tersebut dirasakan langsung oleh kelompok. Jumlah anggota kelompok meningkat, dari yang awalnya hanya sedikit, kini menjadi beberapa klaster. Selain itu, peningkatan ekonomi juga terlihat, dari yang awalnya hanya mengelola 10-50 kg, kini kelompok tersebut bisa mengelola 1-2 kuintal.
(irh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1572 seconds (0.1#10.140)