Gunung Merapi Muntahkan Wedus Gembel, Hujan Abu Terjang Boyolali dan Magelang

Sabtu, 02 Desember 2023 - 13:25 WIB
loading...
Gunung Merapi Muntahkan Wedus Gembel, Hujan Abu Terjang Boyolali dan Magelang
Gunung Merapi kembali muntahkan awan panas guguran (APG) dari kawah puncak mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) dan 1.200 meter ke arah selatan (Kali Boyong). Foto/Istimewa
A A A
YOGYAKARTA - Gunung Merapi kembali muntahkan awan panas guguran (APG) dari kawah puncak pada Jumat (1/12/2023) pukul 19.27 WIB mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) dan 1.200 meter ke arah selatan (Kali Boyong) pada pukul 19.47 WIB.

Berdasarkan pantauan Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) luncuran APG pertama terjadi dalam durasi 228 detik dengan amplitudo maksimal 40 mm.

Kemudian yang kedua berdurasi 132 detik dengan amplitudo maksimal 42 mm. Hasil perekaman visual dari kamera CCTV Jurang Jero milik BPPTKG-Badan Geologi, terlihat gumpalan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi.


Kepala Desa Klakah Marwoto mengatakan berdasarkan laporan dari relawan, hujan abu vulkanik dengan intensitas ringan terjadi di wilayah Desa Tlogolele, Desa Senden, Desa Suroteleng, Desa Jrakah dan Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Menurut dia, hujan abu vulkanik itu terjadi sesaat setelah Gunung Merapi muntahkan APG, bahkan hampir semua dukuh di Desa Klakah terdampak abu vulkanik, namun intensitasnya ringan dan membuat kondisi masih aman terkendali.

“Hampir semua dukuh di Desa Klakah terdampak abu vulkanik Gunung Merapi, namun intensitasnya tipis. Sejauh ini masih aman, karena memang kalau APG-nya kan ke arah barat daya. Jadi Klakah hanya terkena abunya saja,” terang Marwoto dikonfirmasi Sabtu (2/12/2023).

Sebagai upaya antisipasi becana alam yang terjadi. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Suratno telah mengintruksikan Tim Siaga Desa (TSD) untuk kembali aktif, melakukan ronda dan bersiaga penuh.



TSD sendiri merupakan kelompok relawan desa yang dibentuk dan dibina langsung oleh BPBD Kabupaten Boyolali dengan pendampingan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui program Desa Tangguh Bencana

“Kami meminta TSD diaktifkan. Ronda dan bersiaga penuh. Selasa nanti kami akan mengundang kepala desa, camat dan unsur forkopimcam lainnya untuk meninjau kembali rencana kontijensi. Ini kaitannya dengan peningkatan kapasitas masyarakat,” ucapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3548 seconds (0.1#10.140)