Tragis, Remaja 14 Tahun Ini Kritis Dikeroyok 12 Orang

BATUAJI - Hezkiel Herianto Pangaribuan, remaja berusia 14 tahun hanya bisa terbaring tak berdaya di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batuaji. Hezkiel menjadi korban pengeroyokan oleh 12 orang tidak dikenal di dekat SMKN 1 Batuaji pada Jumat lalu (1/12/2017) lalu.

Iwan Pangaribuan ayah korban menuturkan, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan apakah motif 12 orang tersebut menghajar anaknya. Pasalnya, motor dan barang berharga milik Hezkiel tidak ada yang diambil oleh para pelaku.

"Saat itu temannya yang jalan sama dia bilang kalau mereka dikroyok orang ramai-ramai. Gak tau apa masalahnya, mereka tiba-taba main hajar saja anak saya," kata Iwan.

Iwan menuturkan, usai dikroyok ramai-ramai, pelaku langsung meninggalkan korban begitu saja di lokasi kejadian. Teman korban yang saat itu bersama korban langsung membawa Hezkiel ke RSUD Embung Fatimah dan memberitahu orang tuanya.

"Kemarin saya masih bekerja di Kalimantan, dan saya langsung terbang ke Batam untuk mengetahui kondisinya. Kemarin sempat di UGD dua hari sampai Minggu, Senin (4/12) baru dipindahkan ke ICU," ujarnya.

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala belakang, plipis kanan atas dan dada sebelah kanan. Hezkiel mengalami luka yang cukup serius akibat pukulan benda tumpul dan botol kaca.

"Syarafnya anak saya tidak berfungsi. Sudah hampir empat hari anak saya tidak sadarkan diri dan kritis, saya cuma mau anak saya sehat lagi dan bisa kembali sekolah," ujarnya.

Epen Ibu kandung korban yang tidak henti-hentinya meneteskan air mata sangat berharap kepada anaknya agar bisa kembali sembuh dan bisa bersekolah seperti teman-teman lainnya. Ia mengaku tidak terima dengan apa yang sudah menimpa anaknya.

"Orang tua mana yang tega melihat anaknya hanya bisa terbaring di rumah sakit. Saya sudah buat laporannya ke polisi, terakhir katanya sudah ada empat kawan pelaku yang diamankan oleh polisi," ujarnya.

Sementara Kapolsek Batuaji Kompol Sujoko membenarkan adanya laporan tersebut. Saat ini pihaknya tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku. "Kamis sedang melakukan pengejaran, kasusnya masih kita lidik," pungkasnya.