Pacitan Lumpuh Total, Korban Banjir dan Longsor Menjadi 20 Orang

Jum'at, 01 Desember 2017 - 11:42 WIB
Pacitan Lumpuh Total, Korban Banjir dan Longsor Menjadi 20 Orang
Pacitan Lumpuh Total, Korban Banjir dan Longsor Menjadi 20 Orang
A A A
PACITAN - Siklon tropis Cempaka yang menerjang selama dua hari (27-28 November 2017) menyebabkan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, lumpuh total. Posisi Siklon Cempaka di Samudra Hindia yang berjarak 23 Km di selatan Pacitan menyebabkan banjir dan longsor, bersamaan dengan gelombang laut tinggi sehingga semua sungai yang bermuara di Teluk Pacitan meluap.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, 7 kecamatan yang terendam banjir dan longsor di Pacitan belum pulih, di antaranya Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Pacitan, Kecamatan Tulakan, Kecamatan Tegalombo, Kecamatan Nawangan, Kecamatan Arjosari, dan Kecamatan Ngadirojo. Daerah yang paling parah terdampak bencana adalah Kecamatan Pacitan.

Upaya pencarian dan penyelamatan korban serta penanganan dampak banjir dan longsor masih dilakukan. Data sementara hingga Jumat (1/12/2017) pukul 06.00 WIB, jumlah korban meninggal sebanyak 20 orang, yaitu 14 korban longsor dan 6 korban banjir. “Dari 20 korban meninggal tersebut 11 korban sudah ditemukan dan 9 korban masih dalam pencarian. Sedangkan korban luka ada 4 orang,” kata Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.
Pacitan Lumpuh Total, Korban Banjir dan Longsor Menjadi 20 Orang


Sutopo menambahkan, jumlah pengungsi sebanyak 1.879 orang terdapat di 8 titik, yaitu di Gedung Karya Darma 497 orang, Masjid Sirnoboyo 51 orang, gedung Muhammadiyah MDMC 51 orang, Balai Desa Sumberharjo 32 orang, Balai Desa Bangunsar 16 orang, Balai Desa Cangkring 32 orang, MI Al Huda 150 orang, dan Balai Desa Sidomulyo 1.050 orang.

Kerusakan fisik meliputi 1.709 unit rumah rusak yang terdapat di Kecamatan Kebonagung 1.225 unit, Kecamatan Ngadirojo 9 unit, Kecamatan Pacitan 160 unit, Kecamatan Nawangan 148 unit, dan kecamatan Arjosari 167 unit. Selain itu juga terdapat 17 unit fasilitas pendidikan yang rusak, dan bangunan lain. “Pendataan masih terus dilakukan karena belum semua lokasi dapat dijangkau,” ujarnya.

Upaya penanganan darurat terus dilakukan oleh berbagai pihak. Bupati Pacitan Indartato telah menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari yaitu 28/11/2017 hingga 4/12/2017. Status ini dapat diperpanjang atau diperpendek menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Bupati Pacitan telah menunjuk Komandan Kodim 0801/Pacitan sebagai komandan tanggap darurat. Sebanyak 1.174 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan penanganan darurat. Tim gabungan dari BPBD Pacitan bersama TNI, Polri, Basarnas, PMI, SKPD, BPBD Magetan, Baznas Tanggap Darurat, ACT, Perhutani, SAR FKM Solo, LMI, dan relawan melakukan penanganan darurat.

Tim Reaksi Cepat BNPB telah hadir di Pacitan untuk memberikan pendampingan dalam penanganan darurat. BNPB menyerahkan bantuan dana siap pakai sebesar Rp 500 juta untuk operasional penanganan darurat.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5132 seconds (0.1#10.140)