Emil Dardak Pilih Dampingi Khofifah, Sekjen PDIP: Biar Rakyat yang Menilai
A
A
A
JAKARTA - PDI Perjuangan, partai pengusung Emil Dardak sebagai Bupati Trenggalek dua tahun lalu, menyatakan menghormati pilihan Emil untuk maju menjadi wakil gubernur Jawa Timur bersama Khofifah Indar Parawansa. Rakyat Trenggalek dan Jawa Timur sendiri yang bisa menilai keputusan Emil tersebut.
"Setiap warga negara memiliki hak konstitusional untuk memilih dan dipilih. Pilihan Emil Dardak sah-sah saja. Sebagai seorang yang lama berpendidikan barat wajar jika memandang proses kepemimpinan sebagai proses loncatan karier sebagai hak individu sebagaimana diagungkan di barat," kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Menurut Hasto, menjadi Bupati Trenggalek memang tidak mudah. "Ketika kami mendukung pencalonan Emil Dardak, kami melihat bahwa yang bersangkutan punya semangat untuk membangun Kabupaten Trenggalek yang dikenal penuh tantangan untuk memajukan daerah yang memiliki problem sebagai daerah tertinggal dan terisolir. Saat itu kami menghargai semangat anak muda yang ingin membangun kampung halamannya," kenang Hasto.
Karena semangat membangun Trenggalek itulah, PDI Perjuangan bersama koalisi partai bertekad mengusung Emil. Bahkan, pasangan Emil, yakni Wakil Bupati Nur Arifin merupakan wakil dari PDI Perjuangan.
"Persoalan kemudian, dia berubah dan memilih untuk mencalonkan diri. Sekarang kami serahkan sepenuhnya kepada masyarakat Trenggalek. Biarkan rakyat yang menilai, sebab rakyatlah berdaulat di dalam memilih pemimpin," ujar Hasto
Dalam Pilgub Jatim 2018, PDI Perjuangan mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Abdullah Azwar Anas. Menurut Hasto, ini adalah bagian dari kesadaran sejarah dan kultural untuk bersama NU berkomitmen menampilkan kontestasi gagasan terbaik untuk masa depan Jawa Timur.
"Gus Ipul sangat berpengalaman luas, dan Azwar Anas penuh daya terobosan. Keduanya merupakan kombinasi kepemimpinan yang menarik dan saling melengkapi. Keduanya mengedepankan pembangunan berbasis kebudayaan dan kerakyatan sesuai dengan jiwa masyarakat Jawa Timur yang dikenal sangat patriotis untuk bangsa dan negara."
Dengan munculnya pasangan baru, Hasto memperkirakan Pilkada Jawa Timur semakin menarik. "Berkompetisi dengan Partai Demokrat yang memberikan dukungan kepada Khofifah dan Emil memberikan seni tersendiri dalam strategi," katanya. (Baca Juga: Demokrat Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jatim(zik)
"Setiap warga negara memiliki hak konstitusional untuk memilih dan dipilih. Pilihan Emil Dardak sah-sah saja. Sebagai seorang yang lama berpendidikan barat wajar jika memandang proses kepemimpinan sebagai proses loncatan karier sebagai hak individu sebagaimana diagungkan di barat," kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Menurut Hasto, menjadi Bupati Trenggalek memang tidak mudah. "Ketika kami mendukung pencalonan Emil Dardak, kami melihat bahwa yang bersangkutan punya semangat untuk membangun Kabupaten Trenggalek yang dikenal penuh tantangan untuk memajukan daerah yang memiliki problem sebagai daerah tertinggal dan terisolir. Saat itu kami menghargai semangat anak muda yang ingin membangun kampung halamannya," kenang Hasto.
Karena semangat membangun Trenggalek itulah, PDI Perjuangan bersama koalisi partai bertekad mengusung Emil. Bahkan, pasangan Emil, yakni Wakil Bupati Nur Arifin merupakan wakil dari PDI Perjuangan.
"Persoalan kemudian, dia berubah dan memilih untuk mencalonkan diri. Sekarang kami serahkan sepenuhnya kepada masyarakat Trenggalek. Biarkan rakyat yang menilai, sebab rakyatlah berdaulat di dalam memilih pemimpin," ujar Hasto
Dalam Pilgub Jatim 2018, PDI Perjuangan mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Abdullah Azwar Anas. Menurut Hasto, ini adalah bagian dari kesadaran sejarah dan kultural untuk bersama NU berkomitmen menampilkan kontestasi gagasan terbaik untuk masa depan Jawa Timur.
"Gus Ipul sangat berpengalaman luas, dan Azwar Anas penuh daya terobosan. Keduanya merupakan kombinasi kepemimpinan yang menarik dan saling melengkapi. Keduanya mengedepankan pembangunan berbasis kebudayaan dan kerakyatan sesuai dengan jiwa masyarakat Jawa Timur yang dikenal sangat patriotis untuk bangsa dan negara."
Dengan munculnya pasangan baru, Hasto memperkirakan Pilkada Jawa Timur semakin menarik. "Berkompetisi dengan Partai Demokrat yang memberikan dukungan kepada Khofifah dan Emil memberikan seni tersendiri dalam strategi," katanya. (Baca Juga: Demokrat Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jatim(zik)