Ngunduh Mantu Presiden Jokowi di Medan Bakal Diiringi Musik Mandailing

Rabu, 15 November 2017 - 17:10 WIB
Ngunduh Mantu Presiden Jokowi di Medan Bakal Diiringi Musik Mandailing
Ngunduh Mantu Presiden Jokowi di Medan Bakal Diiringi Musik Mandailing
A A A
MEDAN - Menjelang ngunduh mantu Presiden Jokowi yang akan digelar 24 November mendatang, keluarga Bobby di Medan melakukan berbagai persiapan. Diantaranya melakukan gladi kotor persiapan dengan menggunakan alat musik khas Mandailing di Jalan Padang, Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung dimana Grup Kesenian Mandailing Gunung Kulabu Pakantan.

"Ini serangkaian gladi kotor yang kita lakukan menjelang tanggal 24 November nanti," kata Pimpinan grup musik Mandailing Gunung Kulabu Pakantan, Bakti Lubis saat gladi kotor berlangsung, Rabu (15/11/2017).

Bakti Lubis menyebutkan, bahwa beberapa rangkaian acara adat dalam Ngunduh Mantu Presiden Jokowi nantinya akan dimainkan oleh mereka (grup musik Mandailing Gunung Kulabu Pakantan).

Adapun alat-alat musik Mandailing yang akan digunakan adalah seperti Gordang Sambilan, Seruling, Gong, dan yang lainnya.

"Jadi, alat-alat musik ini nantinya akan dimainkan lebih kurang 12 orang. Dimana, nantinya mereka mengiringi dalam acara adat tersebut," jelasnya.

Bakti juga menambahkan, bahwa mereka ikut terlibat dalam acara Ngunduh Mantu tersebut karena dipercaya oleh panita.

"Kita sudah dipercaya dalam acara dan kita akan berikan yang terbaik. Mudah-mudahan acara nantinya akan berjalan dengan lancar," katanya.

Sementara itu, untuk pakaian adat motif ulos khas Tapanuli Selatan (Tapsel) akan dikenakan keluarga calon besan Presiden Joko Widodo di pesta adat dan resepsi Bobby Nasution- Kahiyang di Medan, Sumatera Utara pada 25 hingga 26 November mendatang.

Keluarga Bobby Nasution secara khusus menempa kostum itu di sebuah jasa penjahit di Penjahit Necis Jalan Pandu Baru, Medan, Sumatera Utara.

Ada sekitar 33 potong pesanan pakaian mencakup jas/kemeja, batik, beskap dan songket yang diterima Penjahit Necis dari keluarga besar dan panitia pesta resepsi.

"Totalnya ada 33 lah, gabungan panitia dan keluarga. Kostum yang kami kerjakan ini ada sekitar empat jenis yakni beskap, batik, sama kain pelikatnya itu (songket) dan jas," kata Rachman, salah seorang penjahit.

Dia mengatakan, warna hitam menjadi dasar dari baju bescap dibalut dengan motif ulos yang sangat kental dan terkesan mewah. Sedangkan untuk kain songket yang dikenakan di pinggang dihiasi warna hijau, biru dan merah. Kain pelikat ini menjadi ciri khas pakaian adat tapsel khusus untuk pria.

"Kostum pakaian ini, dalam tahap perampungan. Kami mendapat pesanan menjahit pakaian kerabat Bobby Nasution, khusus untuk pria sejak 3 bulan lalu. Kain jahitan merupakan kolaborasi songket tenun bercorak khas Tapanuli Selatan, untuk dijadikan jas dan kain pelikat pada acara adat ini," katanya.

Dia mengaku, dapat menyelesaikan satu pesanan jas dalam satu hari. Salah satu pakaian yang tengah dalam tahap penyelesaian adalah motif ulos khas Tapanuli Selatan seragam khusus panitia resepsi adat yang akan dikenakan kaum pria saja.

"Jasa menjahit seragam pakaian sekitar Rp900 ribu tergantung tingkat kerumitan motif dan waktu penyelesaian yang diminta. Namun kami tidak sekaligus berperan sebagai pemasok kain songket," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.0319 seconds (0.1#10.140)