Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Terima KIP Kuliah di UGM, Anak Sopir Truk Ini Ingin Lulus Cumlaude
loading...
Yoga Sanjaya, mahasiswa UGM penerima KIP Kuliah. Anak dari seorang sopir truk yang ingin lulus cumlaude. Foto/Kemendikbudristek.
A
A
A
JAKARTA - KIP Kuliah mengantarkan anak seorang sopir truk bisa berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia adalah Yoga Sanjaya yang cita-citanya ingin lulus cumlaude.
Yoga Sanjaya adalah mahasiswa UGM jurusan Teknik Mesin Angkatan 2022. Yoga tak sanggup menahan haru saat ditanya apa cita-cita dan motivasinya untuk berkuliah.
"Saya ingin membangun rumah orang tua jadi lebih bagus, lebih layak," ujar Yoga sambil menyeka air mata, dikutip dari laman Kemendikbudristek, Senin (20/11/2023).
Yoga bercerita, upayanya untuk terus belajar dan berprestasi demi mewujudkan impiannya, meski menghadapi tantangan sebagai anak dari keluarga dengan ekonomi kurang mampu.
"Ayah saya sopir truk. Dulu jadi sopir si Solo, tetapi karena pandemi, perusahaannya bangkrut, kemudian beliau dapat kerja lagi di Magelang. Sementara saya, ibu, dan adik di Solo," tutur Yoga.
Baca juga: Cerita Ayu, Anak Buruh Bangunan yang Ingin Jadi Perawat Profesional di UNUD
Keinginan Yoga untuk berkuliah di UGM diyakininya dapat membantu mewujudkan cita-citanya menjadi orang yang sukses dan bisa membantu keluarganya yang hidup pas-pasan.
Melalui jalur prestasi, anak pertama dari dua bersaudara ini memilih untuk berkuliah dengan dukungan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
"Sebenarnya waktu itu saya juga terpikirkan untuk mengikuti seleksi Beasiswa Indonesia Maju. Tapi, kalau BIM itu kan kuliahnya nanti di luar negeri. Akhirnya saya putuskan untuk kuliah di Yogyakarta saja agar tidak jauh dari rumah seperti permintaan orang tua," ungkapnya.
Menjadi mahasiswa penerima KIP Kuliah tak menjadikannya minder ataupun ragu. Yoga terus mengasah kemampuannya berorganisasi dan mengikuti berbagai kompetisi baik nasional maupun internasional. Ia berhasil mempertahankan capaian akademis meskipun sibuk dengan berbagai kompetisi. Ia juga optimistis bisa lulus dengan predikat cumlaude.
"Saya suka ikut kompetisi karena mengasah kemampuan saya. Saya bersyukur UGM mendukung dan memfasilitasi. Hadiahnya bisa saya gunakan untuk membeli laptop dan handphone yang berguna sekali untuk kuliah. Jadi tidak merepotkan orang tua lagi," katanya dengan bangga.
Yoga Sanjaya adalah mahasiswa UGM jurusan Teknik Mesin Angkatan 2022. Yoga tak sanggup menahan haru saat ditanya apa cita-cita dan motivasinya untuk berkuliah.
"Saya ingin membangun rumah orang tua jadi lebih bagus, lebih layak," ujar Yoga sambil menyeka air mata, dikutip dari laman Kemendikbudristek, Senin (20/11/2023).
Yoga bercerita, upayanya untuk terus belajar dan berprestasi demi mewujudkan impiannya, meski menghadapi tantangan sebagai anak dari keluarga dengan ekonomi kurang mampu.
"Ayah saya sopir truk. Dulu jadi sopir si Solo, tetapi karena pandemi, perusahaannya bangkrut, kemudian beliau dapat kerja lagi di Magelang. Sementara saya, ibu, dan adik di Solo," tutur Yoga.
Baca juga: Cerita Ayu, Anak Buruh Bangunan yang Ingin Jadi Perawat Profesional di UNUD
Keinginan Yoga untuk berkuliah di UGM diyakininya dapat membantu mewujudkan cita-citanya menjadi orang yang sukses dan bisa membantu keluarganya yang hidup pas-pasan.
Melalui jalur prestasi, anak pertama dari dua bersaudara ini memilih untuk berkuliah dengan dukungan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
"Sebenarnya waktu itu saya juga terpikirkan untuk mengikuti seleksi Beasiswa Indonesia Maju. Tapi, kalau BIM itu kan kuliahnya nanti di luar negeri. Akhirnya saya putuskan untuk kuliah di Yogyakarta saja agar tidak jauh dari rumah seperti permintaan orang tua," ungkapnya.
Menjadi mahasiswa penerima KIP Kuliah tak menjadikannya minder ataupun ragu. Yoga terus mengasah kemampuannya berorganisasi dan mengikuti berbagai kompetisi baik nasional maupun internasional. Ia berhasil mempertahankan capaian akademis meskipun sibuk dengan berbagai kompetisi. Ia juga optimistis bisa lulus dengan predikat cumlaude.
"Saya suka ikut kompetisi karena mengasah kemampuan saya. Saya bersyukur UGM mendukung dan memfasilitasi. Hadiahnya bisa saya gunakan untuk membeli laptop dan handphone yang berguna sekali untuk kuliah. Jadi tidak merepotkan orang tua lagi," katanya dengan bangga.
Explore More