Tenggak Miras Oplosan, Dua Remaja Cianjur Tewas

Rabu, 25 Oktober 2017 - 20:53 WIB
Tenggak Miras Oplosan, Dua Remaja Cianjur Tewas
Tenggak Miras Oplosan, Dua Remaja Cianjur Tewas
A A A
CIANJUR - Dua remaja Cianjur, Yoga Renaldi (18), dan Mohamad Apuan (17), tewas setelah menenggak minuman keras (miras) oplosan. Sedangkan seorang remaja lainnya, Dani (16), kritis dan dalam perawatan intensif di RSUD Cianjur.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, dari keterangan sementara dokter RSUD Cianjur hasil pemeriksaan luar dan laboratorium terhadap cairan lambung, kedua korban meninggal Yoga dan M Apuan, diduga keracunan alkohol. Korban Yoga, Apuan, dan Dani terlibat pesta miras pada Minggu 22 Oktober 2017 pukul 12.00 WIB, bersama Puji, Arya, dan Dimas di depan warung milik Puji, Desa Hegarmanah, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur.

Mereka menenggak miras oplosan yang diracik sendiri, berupa botol kecil alkohol murni 70% ditambah tiga saset minuman suplemen, dan air mineral. Semua bahan itu dimasukan ke dalam baskom kecil, kemudian diminum bersama-sama.

Seusai pesta tersebut keenam remaja belum puas, mereka melanjutkan pesta miras oplosan pada Senin 23 Oktober 2017 pukul 16.00 WIB, di tempat sama. Mereka kembali berkumpul dan menenggak miras oplosan empat alkohol murni 70%, tiga saset minuman suplemen, dan air mineral. Belum puas juga, keenan remaja tadi kembali pesta miras oplosan di depan warung pada Senin 23 Oktober 2017 pukul 19. 30 WIB.

"Pada Selasa 24 Oktober 2017, keenam remaja tersebut masing-masing merasakan akibat dari minuman tersebut. Keluarga kemudian membawa mereka ke rumah sakit. Pada Rabu 26 Oktober 2017, sekitar pukul 04.00 WIB, Yoga dan M Apuan meninggal dunia di RSUD Cianjur dan Dani kritis," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus via pesan singkat Rabu (25/10/2017).

Keluarga korban Yoga, warga Kampung Bunar RT 01/01, Desa Hegarmanah, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur dan M Apuan, warga Kampung Haurwangi RT 4/5, Desa/Kecamatan Haurwangi, Cianjur, menolak autopsi. Pihak keluarga telah membuat surat keterangan penolakan autopsi di atas materai dan menganggap kematian korban sebagai musibah.

"Sedangkan korban Dani, warga Haurwangi, masih kritis dan dalam perawatan intensif di RSUD Cianjur. Berdasarkan keterangan para korban yang selamat, mereka hanya ingin mabuk, senang-senang," ujar Yusri.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5543 seconds (0.1#10.140)