250 Ekor Anak Penyu Dilepas di Pantai Trisik

Rabu, 25 Oktober 2017 - 14:13 WIB
250 Ekor Anak Penyu Dilepas di Pantai Trisik
250 Ekor Anak Penyu Dilepas di Pantai Trisik
A A A
KULON PROGO - Sebanyak 250 ekor tukik (anak penyu) dilepas ke habitat alaminya di Pantai Trisik, Kulon Progo, DIY, Rabu (25/10/2017). Program ini menjadi bagian untuk menjaga kelestarian ekosistem Penyu dari kepunahan.

"Ada 250 ekor tukik jenis lekang (lepidochelys oliviacea), yang kita lepas," jelas Eris Rossi Priyo Nugroho, manajer PLN (Persero) Area Yogyakarta pada pelepasan tukik di Pantai Trisik.

Pelepasan tukik ini menjadi bagian dari Peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-72, yang jatuh pada 27 Oktober. Program PLN Peduli Konservasi Penyu Trisik Mandiri ini, menjadi salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) bekerja sama dengan Fakultas Biologi UGM.

PLN juga memberikan bantuan senilai Rp100 juta dalam pembangunan infrastruktur dasar, penampungan manajemen sampah sampai dengan pendampingan manajemen kelompok konservasi, hingga pendampingan sarana informasi.

Pegawai PLN, kata dia, juga memberikan donasi bagi setiap telur yang ditemukan dan dirawat agar bertahan dan hidup untuk tetap terjaga populasinya. Setiap telur dihargai dengan nominal Rp50 ribu yang dikoordinir Tim Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT PLN Area Yogyakarta. "Kita ingin habitat tukik di sini terjaga, dulu pantai ini menjadi sarang tukik untuk bertelur," jelasnya.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo menyambut positif program CSR dari PT PLN yang ikut peduli dalam konservasi penyu di Trisik. Selama ini masyarakat melalui Konservasi Penyu Abadi telah berupaya untuk melakukan penyelamatan ekosistem, mulai dari merawat penyu sampai melepaskan kembali. "Ini untuk menjaga ekosistem penyu agar ekosistemnya tidak rusak."

Pemkab Kulon Progo juga akan melakukan pembatasan terhadap pembangunan di Pantai Trisik agar tidak mengganggu ekosistem trisik. Dengan maraknya tambak udang dan penambangan, keberadaan penyu yang mendarat untuk bersarang dan bertelur juga kian sedikit.

"Ekosistem penyu ini harus dijaga, kita juga akan siapkan program melalui Forum CSR Kulon Progo," katanya.

Ketua Konservasi Penyu Abadi Joko Samudro mengaku, setiap tahun Pantai Trisik menjadi lokasi pendaratan penyu untuk bertelur. Dulu ada berbagai jenis penyu, mulai dari penyu lekang, penyu sisik, hingga penyu belimbing dan tampayan. Namun, seiring perkembangan wilayah, jumlah penyu yang mendarat kian berkurang.

"Setiap bulan April sampai Juli, banyak penyu mendarat untuk bertelur. Sekarang tinggal beberapa indukan saja yang masih bersarang," katanya.

Saat ini ada sekitar 400 telur penyu yang berhasil diamankan untuk ditetaskan. Setidaknya sudah ada 300-an yang menetas dan sebagian dilepas. Sisanya akan kembali dilepas ke habitat alaminya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1613 seconds (0.1#10.140)