Bekas Pabrik Gula Colomadu Disulap Menjadi Gedung Konser

Senin, 23 Oktober 2017 - 09:17 WIB
Bekas Pabrik Gula Colomadu Disulap Menjadi Gedung Konser
Bekas Pabrik Gula Colomadu Disulap Menjadi Gedung Konser
A A A
KARANGANYAR - Bekas Pabrik Gula (PG) Colomadu di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, disulap menjadi gedung convention hall bertaraf internasional dengan nuansa heritage. Bekas pabrik yang dibangun di era KGPAA Mangkunegara IV pada tahun 1861 ini diproyeksikan mampu menampung 3.000 orang saat pertunjukkan.

Pemanfaatan kembali bekas PG Colomadu dilakukan melalui sinergi sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Taman Wisata Candi, dan PT Jasa Marga Properti. Melalui sinergi itu, selanjutnya dibentuk konsorsium PT Sinergi Colomadu.

PG Colomadu sendiri sudah tidak beroperasi mulai tahun 1998. "Kami mulai menggarap di bekas PG Colomadu pada April 2017," ujar General Manager (GM) Konstruksi PT Sinergi Colomadu Edison Suwardi saat ditemui di lokasi proyek bekas PG Colomadu, Minggu (22/10/2017) siang.

Saat ini, pengerjaan proyek telah mencapai 56%. Ketika mulai mengerjakan, kondisi bekas PG Colomadu sangat memprihatinkan. Sebab, bangunan sudah banyak yang hancur dan sejumlah bekas mesin pabrik banyak yang hilang atau kurang. Bekas PG Colomadu sejauh ini belum tercatat sebagai bangunan atau benda cagar budaya (BCB). Namun, pihaknya tidak memungkiri bahwa bekas pabrik gula yang berjarak sekitar 1 kilometer dari Bandara Adi Soemarmo itu memang layak menjadi BCB. Saat ini, status BCB tengah diurus ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.

Dalam pemanfaatan kembali eks PG Colomadu, bangunan lama tetap dipertahankan. Namun demikian, tetap diperlukan penguatan struktur bangunan utama di bekas pabrik yang kini tengah dikerjakan. "Atap atapnya kami bongkar dan diganti," ujarnya

Dalam proses ini, pihaknya tetap menggandeng BPCB Jawa Tengah. Revitalisasi bangunan utama bekas pabrik seluas 13.000 meter secara garis besar tetap mengikuti pola yang ada. Secara khusus, gedung convention hall berkelas internasional akan dijadikan tempat konser, sehingga bakal dilengkapi peredam suara agar tidak merusak struktur bangunan. "Februari tahun 2018 diharapkan sudah dapat dipakai untuk pertunjukan. Rencananya akan mengundang penyanyi David Foster," katanya.

Selain itu, juga akan dibuatkan tempat pertunjukan outdoor di bagian sisi timur dengan background cerobong pabrik gula. Selain itu juga dibuatkan museum yang menampilkan sejarah perjalanan PG Colomadu. Revitalisasi diakui tidak main-main karena diproyeksikan menghabiskan dana sekitar Rp2 triliun yang terbagi dalam tiga tahap.

Untuk tahap pertama yang menggarap bangunan utama, nilainya sekitar Rp200 miliar di lahan seluas 6,4 hektare dari total luas bekas PG Colomadu yang mencapai 22 hektare. Dalam proyek tahap pertama, sejumlah bangunan dibongkar karena dinilai tidak termasuk BCB, seperti bekas balai pengobatan karyawan dan tembok pagar pabrik.

Anggota Soeracarta Heritage Society Fendi Fauzi mengaku kaget dan heran karena eks PG Colomadu ternyata belum ditetapkan sebagai BCB. "Kami sangat menyayangkan dan aneh banget karena bangunan bersejarah seperti itu belum masuk BCB," tegas Fendi.

Timbul pertanyaan apakah kondisi serupa juga dialami bekas pabrik gula lainnya yang telah ditutup, termasuk pula PG Tasikmadu, Karanganyar, yang kini masih beroperasi. Seperti eks PG Colomadu, PG Tasikmadu juga dibangun oleh pemimpin di Pura Mangkunegaran. Dari informasi yang didapatkan dari PT Sinergi Colomadu saat melihat langsung lokasi pembangunan, sejauh ini yang dirobohkan adalah bangunan yang tidak termasuk BCB karena dibangun sekitar tahun 1970. "Beberapa bangunan inti lainnya tetap dipertahankan, termasuk bekas rumah masinis," ucapnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4380 seconds (0.1#10.140)