Tolong Beli Lukisan Anak Lumpuh Ini untuk Biaya Berobat

Rabu, 18 Oktober 2017 - 09:51 WIB
Tolong Beli Lukisan Anak Lumpuh Ini untuk Biaya Berobat
Tolong Beli Lukisan Anak Lumpuh Ini untuk Biaya Berobat
A A A
PEKALONGAN - Mila Eksanti (15) putri bungsu Rufiah, warga Desa Limbangan, Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah hanya tergeletak di tempat tidur karena kedua kaki dan tangannya kaku. Dia harus diangkat atau digendong untuk bisa duduk dikursi.

Anak terakhir dari lima bersaudara ini menderita kelumpuhan sejak usia sekitar empat tahun . Saat itu tiba- tiba badanya panas dan tangan serta kaki bengkak , lalu kesulitan digerakan .

Kemudian, kedua tangan dan kaki menjadi kaku dan tak bisa aktifitas sama sekali . Berbagai upaya dilakukan pihak keluarga , namun karena keterbatasan ekonomi sehingga hasilnya tidak maksimal .

Saat ini, Mila hanya bisa sedikti aktifitas menggunakan tangannya, meski kaku namun bisa untuk menggambar. Semangatnya yang tinggi membuat gadis remaja ini terus menggambar di kertas-kertas seadanya .

Goresan gambar warna-warni dengan gambar pemandangan, keceriaan anak-anak dengan juga impian masa depannya ini menjadi penyemangat tersendiri buatnya. Bahkan Mila bercita- cita menjadi desainer agar bisa mandiri dalam menjalani masa depannya .

Hasil lukisan yang sudah terkumpul berupa kertas ini beberapa diantaranya di tempel dan ada yang masih dalam buku. Bahkan dia berkiinginan menjual hasil lukisan ini jika ada yang berkenan membelinya , hasil dari penjualan akan digunakan untuk biaya hidup dan pengobatannya

"Saya suka sekali menggambar, namun hanya di kertas buku dan menggunakan alat sedanya seperti sepidol atau pensil warna, karena lebih mudah . Hasil lukisan ini juga ingin saya jual jika ada yang berminat , untuk biaya hidup dan pengobatan . Saya ingin menjadi desainer agar bisa terkenal dan mendapat penghasilan sehingga bisa untuk masa depan," ujar Mila.

Keluarga Mila sangat kesulitan untuk membiayai perawatan dan pengobatan sehingga hanya pasrah di rumah saja. Sementara Rufiah menyebutkan, anaknya hanya sekali- kali dirawat dengan terapi agar tidak kaku, namun hal itu tidak banyak membawa perubahan .

Kursi roda yang diberikan untuk membatu aktifitas sesekali dipakai saat putrinya ini lelah tiduran dan ingin pakai kursi , namun tetap kesulitan karena kondisi tubuhnya kaku.

"Saya yang selama ini merawat anak ini, tiap hari untuk aktifitas harus digendong atau diangkat ke kursi roda . Untuk makan , saat ini bisa sendiri namun untuk aktifitas lain seperti mandi, pindah tempat juga akfitas lain harus dibantu. Saya berharap agar putri saya ini bisa lebih mandiri karena tidak mungkin saya bisa merawat selamanya," ujarnya wanita yang bekerja serabutan itu.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.4979 seconds (0.1#10.140)