Menara Saidah, Gedung Kosong yang Dikabarkan Miring

Jum'at, 13 Oktober 2017 - 15:35 WIB
Menara Saidah, Gedung Kosong yang Dikabarkan Miring
Menara Saidah, Gedung Kosong yang Dikabarkan Miring
A A A
JAKARTA - Tanah longsor yang terjadi di depan Menara Saidah, tepatnya di proyek pemasangan tiang pancang LRT membuat sejumlah pihak merasa khawatir. Karena Gedung setinggi 28 lantai itu sudah dikosongkan sejak tahun 2007 lalu.

Kendati begitu, Manajer Konstruksi Sipil Divisi Konstruksi Departemen LRT Jabodebek Ery Satriadi memastikan Menara Saidah aman. Karena Menara Saidah memiliki konstruksi yang dalam sehingga tidak terpengaruh longsor yang kemarin terjadi.

Toh saat ini, Menara Saidah menjadi salah satu gedung yang sudah tidak berpenghuni. Gedung tersebut dikosongkan oleh pemiliknya pada tahun 2007 dengan alasan tidak jelas.

Memang ada yang bilang kalau gedung itu dikosongkan karena mengalami miring beberapa derajat, namun hal itu sudah dibantah oleh Sudin P2B Jakarta Selatan pada tahun 2013.

Berdasarkan informasi, nama Menara Saidah diambil dari nama pemilik gedung setinggi 28 lantai, Saidah Abu Bakar Ibrahim. Gedung ini dibangun selama 3 tahun dari 1995-1998 oleh kontraktor BUMN PT Hutama Karya. Saat pertama kali dibangun, gedung itu memiliki 18 lantai.

Awalnya, gedung itu milik pengusaha kosmetik PT Mustika Ratu, Moeryati Soedibyo. Saat itu gedung disewa beberapa tenan, termasuk Kementerian Pembangunan Wilayah Timur Indonesia atau sekarang Kementerian Pembangunan Daerah terpencil (PDT).

Tak lama kemudian, gedung itu dilelang dan dimenangkan oleh keluarga Saidah. Menggelontorkan uang hingga puluhan miliar, keluarga Saidah melakukan renovasi besar-besaran gedung itu menjadi gaya Romawi.

Gedung yang semula memiliki 18 lantai, ditambah lagi menjadi 28 lantai. Dalam renovasi itu, sejumlah patung-patung bernuansa Romawi didatangkan langsung dari Italia. Dengan eksterior bergaya Romawi, interior lebih condong bergaya Las Vegas. (Baca: Kosong Sejak 2007, Menara Saidah Dikabarkan Akan Dibuka Lagi )

Pada akhirnya, semua kemewahan itu redup seiring penutupan gedung itu pada tahun 2007. Sempat tersiar kabar kalau penutupan itu akibat gedung yang mengalami miring akibat gagalnya konstruksi.

Isu itu langsung ditepis oleh pengelola Gedung Menara Saidah Dami Okta (Manajer Umum) PT Gamlindo Nusa pada tahun 2013. Menurut mereka, Menara Saidah sengaja dikosongkan sampai masa sewa tennant-nya habis.

Ditahun yang sama, Kepala Suku Dinas P2B Jakarta Selatan Putu Indiana juga membantah kabar Menara Saidah yang miring. Pasalnya, P2B Jaksel sudah melakukan pengecekan menggunakan alat ukur teodolit dan memastikan tidak ada kemiringan bangunan karena gagal konstruksi.

Sudah 10 tahun berlalu, Gedung Menara Saidah itu kini kembali ramai akibat peristiwa longsoran di proyek tiang LRT tepat di depan gedung tersebut. Namun kekhawatiran itu sudah dijawab oleh pihak LRT yang memastikan gedung tersebut aman.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5345 seconds (0.1#10.140)