Waspadai Anak Menelan Benda Asing, Dokter Minta Orangtua Harus Lebih Peduli

Jum'at, 10 November 2023 - 08:00 WIB
loading...
Waspadai Anak Menelan Benda Asing, Dokter Minta Orangtua Harus Lebih Peduli
Tertelan benda asing menjadi masalah umum dan banyak terjadi pada anak-anak. Orangtua pun diminta untuk lebih peduli. Foto/ aap
A A A
JAKARTA - Tertelan benda asing menjadi masalah umum dan sering terjadi di seluruh dunia. Masalah ini banyak terjadi pada anak-anak.

Dokter Spesialis Anak, dr Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) menjelaskan insiden pada anak memang lebih tinggi daripada orang dewasa dan biasanya anak akan mengalami kejadian itu dengan tidak sengaja. Karena mengingat usianya juga masih sangat kecil sehingga belum mengerti atau iseng melakukan hal tersebut.



Sedangkan pada orang dewasa kemungkinan dilakukan sebagai upayanya dalam bunuh diri, gangguan jiwa, kemudian gangguan mental, dan keuntungan sekunder. Maksudnya ada manfaat yang ingin diperolehnya dengan melakukan hal itu.

“Contohnya menarik perhatian supaya tidak diceraikan, dan lain-lain,” kata dr Ariani, dikutip dalam acara Webinar Seminar Media, Kamis (9/11/2023).

Menurut dr Ariani pada fase oral seorang anak yaitu sampai dengan usia tiga tahun karena waktu tersebut sudah dibilang cukup dan dikatakan dapat memasukan benda asing ke dalam mulut. Secara alamiah hal itu juga bagian dari naluri seorang bayi atau anak meskipun dari lahir mereka memang sudah cenderung melakukan hal tersebut.

Pada usia-usia rentan seperti enam bulan keatas, mereka sudah bisa mendapatkan benda asing. Sedangkan pada usia yang masih sangat kecil seperti satu atau dua bulan, maka yang hanya bisa ia lakukan ialah memasukan benda asing berupa tangan atau teethernya saja yang kedalam mulut.

“Tapi kalau dia sudah usia enam bulan dan sudah mulai merangkak baisanya bayi itu sudah mulai aware dengan lingkungannya dan dia mobile dia sudah bisa keliling-keliling,” ucap dr Ariani.

Karena hal itu juga bisa sangat berbahaya, ia bisa mengambil benda-benda yang tidak dapat orang dewasa lihat atau tidak ditemukan sebelumnya. Sehingga kemungkinan orang dewasa akan berpikir ia tidak bisa menjangkaunya, padahal sebagaimana kita tahu kemampuan seorang bayi bisa saja ia lakukan ketika memasuki usia enam bulan sampai empat tahun.

Selain itu, adapun hal yang perlu diperhatikan pada bayi yang masih berusia kecil seperti dibawah enam bulan atau yang belum bisa merangkak dengan memperhatikan orang-orang disekelilingnya. Karena hal itu justru bisa berdampak bahaya.



“Saya pernah menemukan bayi usia dua setengah bulan menelan baterai, ternyata permasalahannya ada di kakaknya. Nah biasanya kakaknya itu kecil juga jadi masih sama-sama belum mengerti,” tutur dr Ariani.

Untuk itu, bagi orangtua yang mempunyai anak memiliki usia berdekatan agar selalu memantaunya dengan baik, karena bisa jadi sang kakak memiliki kecemburuan atau sibling rivalry, sehingga merasa tidak mendapat perhatian secara penuh. Akibatnya menjadikan adiknya sebagai kejahilan dirinya.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1322 seconds (0.1#10.140)