Tampar 6 Pelajar, Guru Agama Diserbu Orang Tua di Sekolahan

Sabtu, 07 Oktober 2017 - 16:26 WIB
Tampar 6 Pelajar, Guru Agama Diserbu Orang Tua di Sekolahan
Tampar 6 Pelajar, Guru Agama Diserbu Orang Tua di Sekolahan
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Kekerasan terhadap anak didik kembali terulang di Pangkalan Bun Kabupaten Kotawringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah. Kali ini dialami 6 pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kobar oleh seorang oknum guru Agama di sekokah tersebut pada Jumat (6/10/2017) pagi.

Kekerasan fisik yang dilakukan oknum guru bernama Abdul Kadir tersebut dengan cara menampar keenam anak didiknya. Sontak orangtua pelajar tak terima dan mendatangi sekolah pada Sabtu (7/10/2017) pagi.

“Ya memang kemarin (Jumat) terjadi insiden penamparan yang seharusnya tak terjadi, tapi sudah kita selesaikan baik-baik antara oknum guru dan wali murid tadi pagi di ruang kerja saya,” ujar Kepala Sekolah MAN Kobar, Riyanto kepada sejumlah wartawan Sabtu (7/10/2017).

Ia menceritakan, kronolgis kejadian pada Jumat di kelas 11 IPS 3 ada mata pelajaran Alquran dan hadist. Satu minggu lalu pelajar di kelas tersebut mendapat tugas dari Guru Abdul Kadir untuk menghafal sebuah surat dan pada Jumat seluruh pelajar yang berjumlah 39 orang harus sudah hafal.

“Nah saat itu guru tersebut memanggil satu per satu pelajar untuk menghafal. Ternyata dari 39 anak hanya 3 anak yang bisa. Akhirnya ke 36 anak disuruh keluar kelas untuk belajar menghafal,” kata Riyanto.

Selanjutnya sang guru memanggil satu per satu pelajar masuk untuk menghafal, namu justru mendapati ada 6 pelajar dengan inisial A, G, M, H, I, dan Z (laki laki) bersendau gurau di luar bukannya belajar menghafal. “Didekati sang guru dan keenamnya ditampar hingga pipinya memerah. Kemudian mereka juga dijemur di lapangan,” bebernya.

Sesampainya di rumah, mereka melaporkannya kepada orangtua masing-masing. Dan pada Sabtu pagi para orangtua mendatangi sekolah untuk bertemu oknum guru tersebut dan kepala sekolah.

“Sudah saya tengahi dan mereka sepakat berdamai. Para orang tua pesan jangan diulang lagi. Jika diulang akan dilaporkan ke polisi. Kalau secara internal saya beri teguran keras terhadap oknum guru tersebut. Saya beri arahan supaya tidak main tangan ke pelajar. Harus sabar,” jelas kepala sekolah.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 5.0341 seconds (0.1#10.140)