Adu Akting TNI, Polri, dan Pendekar di Ambarawa

Kamis, 05 Oktober 2017 - 21:44 WIB
Adu Akting TNI, Polri, dan Pendekar di Ambarawa
Adu Akting TNI, Polri, dan Pendekar di Ambarawa
A A A
SEMARANG - Drama kolosal tentang perjuangan perang gerilya Jenderal Besar Soedirman berhasil menyatukan aparat TNI, Polri, masyarakat, serta pendekar. Ratusan orang yang terlibat dalam drama itu beradu akting secara apik sehingga membuat ribuan penonton di Lapangan Jenderal Besar Soedirman, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tak beranjak dari tempat duduknya, Kamis (5/10/2017).

Meski sering ditampilkan di berbagai acara, namun sosio drama perjuangan Jenderal Soedirman seakan tak lekang waktu. Kali ini pertunjukan kolosal itu diperankan oleh aparat gabungan Korem 073/Makutarama, Kodim 0716/Demak, Polres Demak, dan Pemda Demak.

Tokoh utama Jenderal Soedirman diperankan oleh Dandim 0716/Demak Letkol Inf Agung dan Ir. Soekarno diperankan Kapolres Demak AKBP Sonny Irawan. Kedua pimpinan aparat keamanan di Kota Wali Demak itu dituntut memerankan adegan demi adegan secara sempurna.

Bahkan, peran Jenderal Soedirman yang harus ditandu karena menderita sakit TBC juga bisa dijiwai oleh Letkol Agung. Meski menderita sakit, dia tetap melakukan perjuangan melawan penjajah dengan cara perang gerilya.

Berkali-kali ledakan bom yang menggelegar tak menyurutkan semangat para pejuang. Senjata bambu runcing dan seni bela diri menjadi senjata yang ampuh untuk mengusir penjajah Belanda. Jenderal Soedirman di barisan depan dengan menaiki kuda terlihat gagah memimpin pasukan.

Sementara di bagian belakang beberapa pendekar langsung menyongsong penjajah dengan jurus-jurus mautnya. Sejumlah regu penolong terlihat sigap memberikan bantuan medis kepada pejuang yang terluka.

"Ini merupakan bagian implementasi bersama rakyat TNI kuat, karena di situ ada unsur TNI, Kepolisian, dan pemerintahan semua ikut terlibat. Ini menggambarkan perjuangan Pak Soedirman dalam mempertahankan kemerdekaan," kata Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman, seusai menyaksikan pertunjukan.

Drama kolosal perjuangan Jenderal Soedirman itu digelar untuk mengenang kembali sejarah perjuangan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan. "Dengan menyaksikan drama ini kita dapat lebih bersyukur dan berbuat yang terbaik, berani, tulus dan ikhlas untuk bangsa dan negara yang kita cintai. Generasi muda harus mencontoh seperti itu," tegasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.1039 seconds (0.1#10.140)