Ditinggal Mati Bita, Zidan Kesepian

Jum'at, 29 September 2017 - 06:15 WIB
Ditinggal Mati Bita, Zidan Kesepian
Ditinggal Mati Bita, Zidan Kesepian
A A A
BUKITTINGGI - Zidan, seekor gajah jantan di Kinantan Zoo, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, dilanda kesedihan. Hari-harinya hanya diisi dengan meratapi tumpukan pasir galian bekas bangkai pasangannya dikuburkan.

Selasa, 26 September 2017, Bita, gajah betina yang selama ini menemani Zidan mati karena penyakit. Pemerintah setempat pun merasa perlu memberi perhatian khusus pada Zidan agar tidak larut dalam kesedihan.

Muzakir, pawang gajah Kinantan Zoo menyebutkan perilaku Zidan seperti ini sudah terlihat sejak Rabu lalu, pascakematian Bita, pasangan Zidan. Meski kondisi tubuh sampai saat ini dalam keadaan baik, Zidan memang terlihat agak berubah dan tertekan. Gundukan tanah bekas timbunan kuburan Bita, kerap dicium-cium, diambil, dimakan, dan dilempar-lemparkan ke tubuhnya.

Menurut pawang, reaksi zidan seperti ini belum pernah terjadi. Untuk menjaga perasaan dan kondisi tubuh Zidan, Muzakir diperintahkan langsung oleh Wali Kota Bukittinggi untuk memberi perhatian khusus pada Zidan, memberi obat untuk mempertahankan nafsu makan serta mengurangi waktu khusus untuk Zidan menyendiri dengan mengajaknya bermain.

"Tadi dia cium-cium tanah dan makan tanah itu, karena ya mungkin dia ingat kematian Bita. Bita kan dikubur di bekas galian baru itu, sepertinya dia agak sedih gitu merasakan kehilangan, biasanya berdua tadi malam tidak ada teman, sendiri," kata Muzakir, Kamis (28/9/2017).

Seperti diketahui, Bita, seekor gajah betina berusia 28 tahun, pasangan Zidan (30), ditemukan mati di kandangnya pada Selasa, 26 September 2017 pukul 16.45 WIB. Bita diduga mati karena penyakit rematik atau radang sendi tulang dan infeksi luka di kaki yang dideritanya.

Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias saat melihat proses pemeriksaan bangkai Bita menyebutkan, meski diduga mati karena penyakit yang diderita, pihak kebun binatang tetap harus memeriksa penyebab pasti kematian gajah ini.

Beberapa organ tubuh gajah dibawa ke Laboratorium Veteriner di Baso, Kabupaten Agam, untuk diperiksa. Bangkainya dikubur di kandang.

Pemerintah Kota Bukittinggi pun merasa perlu segera mencarikan gajah betina untuk menemani Zidan. "Kita akan menyurati BKSDA dan meminta satu ekor gajah betina supaya gajah kita yang jantan ini tidak bingung sendiri, ini yang harus kita upayakan terlebih dahulu," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5129 seconds (0.1#10.140)