Ketika Para Bos Taliban Bungkam saat Gaza Dibombardir Israel

Sabtu, 04 November 2023 - 23:01 WIB
loading...
Ketika Para Bos Taliban Bungkam saat Gaza Dibombardir Israel
Rakyat Palestina di Gaza jadi korban serangan militer Israel. Para pemimpin Taliban Afghanistan bungkam saat Gaza hancur dibombardir Israel. Foto/REUTERS
A A A
KABUL - Perang besar antara Israel dan Hamas pecah sejak 7 Oktober, di mana Jalur Gaza, Palestina, hancur dibombardir militer Zionis. Di tengah perang mengerikan ini, pemimpin tertinggi Taliban Afghanistan; Hibatullah Akhundzada, bersikap diam—sangat kontras dengan komentar harian anti-Israel yang keras dari negara tetangga; Iran.

Meskipun Akhundzada tidak memiliki akun digital yang dapat diakses publik, keputusan dan pernyataannya sering kali bergema di platform online Taliban melalui saluran lain.

Wakil Akhundzada, Mullah Mohammad Hassan, dan trio wakilnya juga bersikap pendiam.

Satu-satunya pejabat senior Taliban yang berhasil memecah keheningan sejauh ini adalah Sirajuddin Haqqani, menteri dalam negeri, yang masih masuk dalam daftar orang paling dicari di Amerika Serikat dengan hadiah USD10 juta yang ditawarkan untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.



“Kami tidak ikut campur dalam urusan internal orang lain,” kata Haqqani dalam pernyataan singkatnya di sebuah baru-baru ini. ”Tetapi kami memiliki simpati berbasis agama terhadap umat Islam.”

Sebelumnya, Zabihullah Mujahid, juru bicara utama Taliban, mengeluarkan pernyataan yang mengecam pengepungan Israel di Gaza sambil menyerukan komunitas internasional untuk mengatasi krisis tersebut.

“Pesan resmi dari Taliban serupa dengan apa yang kami lihat dari negara-negara Muslim lainnya, dalam hal ekspresi solidaritas dan dukungan terhadap Palestina,” kata Michael Kugelman, pakar di Wilson Center, kepada VoA.

Menurut Javid Ahmad, mantan duta besar Afghanistan dan anggota Atlantic Council, komentar publik Taliban—meskipun jarang—diperhitungkan untuk menunjukkan dukungan bagi Palestina, karena kelompok tersebut tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Hamas.

“Tokoh senior Taliban jelas mengharapkan negara-negara tetangga Arab untuk mengambil tindakan dan menemukan solusi untuk mengakhiri kekerasan, daripada bergantung pada negara-negara non-Arab untuk melakukan intervensi,” kata Ahmad kepada VoA.

Pendekatan terukur dari rezim yang membanggakan dukungan ilahi dalam mengalahkan negara adidaya dan sekutu NATO-nya mungkin mengejutkan bagi sebagian orang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1658 seconds (0.1#10.140)