Kementan Maksimalkan Lembaga Pendidikan Vokasi Cetak Milenial Agripreneur

Sabtu, 04 November 2023 - 12:00 WIB
loading...
Kementan Maksimalkan Lembaga Pendidikan Vokasi Cetak Milenial Agripreneur
BPPSDMP Kementerian Pertanian menggelar Milennial Indonesian Agripreneur (MIA) di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor. Foto/Istimewa
A A A
BOGOR - Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian menggelar Milennial Indonesian Agripreneur (MIA) yang diselenggarakan di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, 3-4 November 2023.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, saat membuka acara MIA menyampaikan akan memaksimalkan peran sejumlah lembaga pendidikan vokasi untuk mencetak sekaligus meregenerasi petani.

Selain lembaga pendidikan vokasi, BPPSDMP melalui Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) juga menginisiasi rangkaian kegiatan Penumbuhan Petani Milenial dalam Mendukung Regenerasi Petani dan Ketahanan Pangan Nasional.

Program YESS adalah program kerja sama antara Kementan dengan International Fund For Agricultural Development (IFAD), dan dirancang untuk menghasilkan wirausahawan muda pedesaan serta menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian.



Dedi Nursyamsi menjelaskan, Kementan telah menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian untuk mencapai kinerja yang lebih baik dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, memanfaatkan teknologi modern, dan korporasi petani sesuai arahan Presiden.

"Yang perlu dicermati, diperkirakan dalam 10 tahun yang akan datang, Indonesia akan mengalami krisis petani. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa jumlah petani muda semakin tahun semakin menurun," katanya dalam keterabgan tertulis.

Ia menjelaskan, dari 33,4 juta jumlah petani, hanya ada 2.7 juta petani yang masuk kategori petani milenial, artinya 30,4 juta petani yang ada saat ini adalah dalam usia tua (aging farmer). Usia tua diidentikkan dengan tenaga yang berkurang dan produktivitas yang rendah.

Dijelaskannya, Kementerian Pertanian berkomitmen melakukan regenerasi petani untuk mendukung pelaksanaan program utama Kementerian Pertanian dalam menjamin produktifvitas, kontinuitas dan ketahanan pangan.

Dedi berharap regenerasi petani dapat mendukung tercapainya kesejahteraan petani dan kedaulatan pangan serta menjadikan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia di Tahun 2045. ”Kita harus optimis bahwa hal itu dapat tercapai,” tegasnya.



Selain membuka resmi MIA, ditempat yang sama Dedi sekaligus membuka Pelatihan Smart Agribisnis, Pelatihan dan Sertifikasi Ekspor, Pelepasan Peserta Magang Taiwan dan Pelepasan SSW Jepang.

Dedi menambahkan, yang menjamin ketersediaan pangan adalah petani milenial, yang bertugas menyediakan pangan bagi 280 juta rakyat Indonesia adalah petani milenial.

”Yang menjamin berdiri tegaknya negara dan bangsa adalah petani milenial, petani milenial punya peran penting untuk bangsa dan negara, karena petani milenial, garda terdepan dalam mencapai ketahanan pangan nasional,” katanya

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti, mengatakan rangkaian acara digelar dalam upaya Penumbuhan Petani Milenial dalam Mendukung Regenerasi Petani dan Ketahanan Pangan Nasional.

Menurutnya, dalam rangkaian acara pembukaan MIA, juga dilakukan sekaligus Pembukaan Pelatihan Smart Agribisnis, Pelatihan dan Sertifikasi Ekspor, Pelepasan Peserta Magang Taiwan dan Pelepasan SSW Jepang.

Ia menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong transfer teknologi, meningkatkan kompetensi dan dapat merubah mindset petani milenial dalam berusaha tani ketika sudah kembali ke Indonesia.

"Kami laporkan, bahwa peserta yang hadir pada saat ini adalah peserta pemagangan ke Taiwan berjumlah 100 orang, berasal dari provinsi Jawa Barat sejumlah 68 orang dan berasal dari provinsi Sulawesi Selatan sejumlah 32 orang,” katanya.

”Peserta SSW ke Jepang berjumlah 85 orang berasal dari Alumni Polbangtan PEPI, peserta Pelatihan Smart Agribisnis sebanyak 100 orang, dan peserta Pelatihan Ekspor sebanyak 30 orang,” tutupnya.

Santi menambahkan, kuota peserta magang yang diberikan ke Indonesia mulai tahun 2023 sebanyak 100 orang dan tahun 2024 sebanyak 100 orang selanjutnya akan dipertimbangakan kembali untuk penambahan kuota tersebut sesuai yang membutuhkan peluang magang.

Pada kesempatan ini Program YESS juga memberikan pernghargaan bagi District Implementation Team (DIT) dan Petani Milenial yang sudah menerapkan Ekosistem Kewirausahaan, Fasilitator Muda, Mobilizer dan Financial Advisor dengan kinerja terbaik.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2099 seconds (0.1#10.140)