Meskipun Jadi Inisiator, Bank Sampah Bantul Kalah Saing dari Malang

Rabu, 20 September 2017 - 13:30 WIB
Meskipun Jadi Inisiator, Bank Sampah Bantul Kalah Saing dari Malang
Meskipun Jadi Inisiator, Bank Sampah Bantul Kalah Saing dari Malang
A A A
YOGYAKARTA - Saat ini ada 4.987 bank sampah tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Rata-rata satu bank sampah berkisar 200 nasabah. Jadi, sudah ada jutaan nasabah bank sampah dari berbagai kabupaten kota di negeri ini.

"Setiap bulan, perputaran uang juga cukup tinggi, sekitar Rp17,5 miliar lebih,” kata R Sudirman, Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Selasa (19/9/2019).

Hal itu disampaikan dalam sosialisasi pengembangan bank sampah melalui infrastruktur hijau di Desa Donotirto, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul. Selain sosialisasi, juga pemberian bantuan 31 unit sepeda motor roda tiga untuk mengangkut sampah.

Sudirman mengatakan, keberadaan bank sampah di Indonesia berasal dari Bantul. Mesti sebagai pencetus, namun bank sampah di Bantul tertinggal jauh dari bank sampah di tempat lain.

"Di Malang, untuk berobat bayar dengan sampah, bayar listrik, air PAM dan lainnya dengan sampah. Begitu juga di Banjarmasin yang sudah berprestasi tingkat nasional," katanya.

Menurutnya, perlu dukungan pemerintah setempat agar bank sampah berjalan dengan baik. Selain itu, perlu kesadaran masyarakat yang tinggi agar memilah sampah dan diserahkan ke bank sampah.

Anggota Komisi VII DPR Agus Sulistiyono berharap dengan bantuan 31 unit sepeda motor itu bisa lebih menumbuhkan bank sampah di Bantul. Bantuan ini dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka pengembangan bak sampah dalam pengelolaan infrastruktur hijau menuju Indonesia bersih sampah 2020

"Peduli terhadap lingkungan melalui pengelolaan sampah adalah hal sederhana dan paling mendasar. Selain melestarikan dan menjaga kebersihan lingkungan, kepedulian terhadap masalah sampah dapat memberikan kehidupan yang layak bagi generasi mendatang," jelasnya.

Politisi PKB daerah pemilihan DIY ini menyampaikan sejak tahun 2007, PKB telah mendeklarasikan diri sebagai Green Party yang konsern terhadap isu-isu lingkungan. PKB juga memiliki cita-cita dan janji kepada dunia internasional untuk mempertahankan suhu 2%.

"Alhamdulillah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI merespons ini dengan baik. Inilah hasilnya, KLHK bersama PKB merespons dengan bantuan motor sampah.

Inilah wujud komitmen PKB sebagai Green Party yang mendorong seluruh komponen bangsa untuk terus peduli terhadap kondisi lingkungan demi keberlangsungan hidup generasi masa kini dan masa mendatang.

Agus meminta agar masalah sampah, ke depan dikelola secara mandiri. Sebab, kepedulian terhadap lingkungan ini akan membuat masyarakat hidup lebih sehat dan sejahtera. Ia juga berpesan agar masyarakat jaga lingkungan demi generasi mendatang.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2186 seconds (0.1#10.140)