Jabar Operasikan 10 Unit Bus Khusus Penyandang Disabilitas

Senin, 18 September 2017 - 18:04 WIB
Jabar Operasikan 10 Unit Bus Khusus Penyandang Disabilitas
Jabar Operasikan 10 Unit Bus Khusus Penyandang Disabilitas
A A A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat (Jabar) mengoperasikan 10 unit bus bagi para penyandang disabilitas. Pemerintah kabupaten/kota di provinsi ini juga diharapkan mengikuti langkah yang dilakukan Pemprov Jabar.

Wakil Gubernur Jabar Dedi Mizwar mengatakan, ke-10 unit bus khusus penyandang disabilitas tersebut merupakan bus yang sebelumnya digunakan untuk Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016, saat Jabar menjadi tuan rumah. “Pengoperasian bus khusus ini diharapkan mendorong kabupaten/kota di Jawa Barat mengalokasikan dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk menyediakan bus serupa,” ungkap Deddy seusai memimpin Upacara Bendera Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tingkat Jabar di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (18/9/2017).

Deddy menyebutkan, seluruh bus khusus penyandang disabilitas tersebut rencananya beroperasi Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bogor, dan Kota Tasikmalaya. Selain bus khusus penyandang disabilitas, Pemprov Jabar pun mengoperasikan sejumlah bus rapid transit (BRT). “BRT akan dioperasikan pada jalur Leuwipanjang, Kota Bandung-Majalaya, Kabupaten Bandung,” sebutnya.

Peringatan Hari Perhubungan Nasional yang jatuh tanggal 17 September itu dihadiri Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar Dedi Taufik, Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial, ratusan petugas, serta pegawai di lingkungan Dishub Jabar dan Dishub kabupaten/kota.

Dalam kesempatan itu, Deddy Mizwar pun membacakan sambutan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Disebutkan, Hari Perhubungan Nasional menjadi momentum yang tepat bagi insan perhubungan untuk meresapi kontribusi apa saja yang sudah disumbangkan untuk memajukan sektor transportasi di Indonesia.

Kementerian Perhubungan selaku regulator memiliki peranan yang cukup krusial dalam mendukung roda perekonomian, memperlancar mobilisasi penduduk, arus barang, serta konektivitas antardaerah. “Untuk itu, pembangunan sektor transportasi harus mampu menjamin konektivitas dan aksesibilitas ke seluruh wilayah di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote,” katanya.
(mcm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9539 seconds (0.1#10.140)