Inilah Progress Terakhir Pembangunan Bandara Kertajati

Jum'at, 15 September 2017 - 14:52 WIB
Inilah Progress Terakhir Pembangunan Bandara Kertajati
Inilah Progress Terakhir Pembangunan Bandara Kertajati
A A A
BANDUNG - Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, yang ditargetkan rampung 2018 mendatang menunjukkan progress yang menggembirakan.

Berdasarkan data per 13 September 2017, bandara yang dibangun di atas lahan seluas 1.000 hektare dari total 1.800 hektare yang direncanakan itu, progress keseluruhannya sudah mencapai 59,40% yang terbagi atas progress infrastruktur 93,77%, terminal penumpang 41,49%, dan bangunan penunjang 87,39%.

"Banyaknya (sisa pekerjaan) finishing. Untuk paket 1 dan 3 tidak ada kendala dan bisa selesai Desember nanti. Challenge-nya ada di bagian atap saja," ungkap Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Virda Dimas Ekaputra dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Prama Grand Preanger, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (15/9/2017).

Virda menjelaskan, pemasangan atap baja di terminal penumpang tersebut tinggal menyisakan tiga bentangan lagi. Pemasangannya membutuhkan effort yang cukup besar. Selain bentangannya yang cukup panjang mencapai 96 meter dengan berat hingga 900 ton, bahan baku atap baja tersebut sebagian harus diimpor.

"Karena ini (pemasangan atap) sangat berpengaruh. Kalau belum ada atap, bisa menghambat pekerjaan di lantai 3," katanya.

Meski begitu, karena dikerjakan kontraktor berpengalaman, yakni PP dan WIKA, pihaknya optimistis pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan baik.

Terlebih, bahan baku yang harus diimpor sekitar 300 ton kabarnya sudah tersedia dan tinggal merangkaikannya saja di lokasi pembangunan. "Saya yakin PP dan WIKA bisa menyelesaikan tepat waktu tanpa mengurangi kualitas," ucapnya.

Virda melanjutkan, untuk pembangunan sisi udara, seperti landasan pacu (runway) sepanjang 2.500 meter dan lebar 60 meter sudah tuntas. Panjang total runway sendiri ditargetkan 3.500 meter. Untuk mencapai target run way 3.500 meter, tahun ini, Pemprov Jabar kembali akan membebaskan lahannya.

"Dengan landasan pacu sepanjang 3.500 meter, Bandara Kertajati bisa didarati pesawat Boeing 777 hingga Air Bus 380 double decker," sebutnya.

Selain landasan pacu, menara pengatur lalu lintas udara (air traffic control/ATC) pun sudah hampir rampung. Pembangunan menara ATC kini dalam tahap finishing, salah satunya memasang dekorasi menara berbentuk kujang.

"Untuk sisi udara, pemerintah pusat telah menggelontorkan dana Rp875 miliar hingga akhir tahun ini. Di dalamnya, termasuk ada keterlibatan BUMN," tambahnya.

Lebih jauh Virda menyebutkan, total biaya proyek pembangunan Bandara Kertajati mencapai Rp2,606 triliun. Selain dari pemerintah pusat, dana proyek juga diperoleh dari penyertaan modal Pemprov Jabar sebagai pemegang saham terbesar Bandara Kertajati dan para pemodal dalam bentuk reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) serta indikasi bank.

"Alhamdulillah, pemprov Jabar komit dalam penyetoran modal. Pemprov akan memegang saham minimum 51%, sehingga pihak lain maksimal 49%," sebutnya seraya menambahkan, dari sisi penyediaan lahan, Pemprov Jabar telah berhasil membebaskan lebih dari 1.000 hektare lahan dari total lahan yang dibutuhkan seluas 1.800 hektare.

Virda optimistis, pembangunan Bandara Kertajati akan rampung 2018 mendatang dengan soft launching Januari 2018 dan grand launching Juli 2018 mendatang.

"Saat soft launching panjang runway 2.500 meter dulu. Dalam kurun waktu Januari-Juni, runway akan diperpanjang menjadi 3.500 meter seusai perencanaan awal," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8832 seconds (0.1#10.140)