Pilgub Jabar, Poros Baru Wacanakan Usung Cagub di Luar 3 Nama Tenar

Sabtu, 09 September 2017 - 10:53 WIB
Pilgub Jabar, Poros Baru Wacanakan Usung Cagub di Luar 3 Nama Tenar
Pilgub Jabar, Poros Baru Wacanakan Usung Cagub di Luar 3 Nama Tenar
A A A
BANDUNG - Poros baru yang dibangun PPP, Partai Demokrat, dan PAN membuka peluang mengusung cagub/cawagub Jabar di luar tiga nama tenar yang selama ini disebut-sebut berpeluang besar maju ke Pilgub Jabar 2018.

Seperti diketahui, Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dedi Mulyadi menempati posisi tiga besar kandidat cagub Jabar dengan popularitas dan elektabilitas yang tinggi. Ketiganya pun dipastikan memiliki kendaraan politik untuk melenggang ke ajang Pilgub Jabar.

Hingga kini, hanya Deddy Mizwar dengan PKS-Gerindra-nya yang telah memenuhi 20 kursi di DPRD Jabar sebagai syarat pengusungan calon. Sementara, Ridwan Kamil yang diusung oleh NasDem hanya memiliki 5 kursi dan Dedi Mulyadi yang diusung Golkar memiliki 17 kursi.

Wacana pengusungan cagub oleh poros baru memang memungkinkan. Sebab, Partai Demokrat memiliki 12 kursi, PPP 9 kursi, dan PAN 4 kursi. Artinya, poros baru ini memenuhi syarat 20 kursi untuk mengusung kandidat cagub/cawagub Jabar.

"Hari ini, PPP, Demokrat, dan PAN kembali bertemu untuk ketiga kalinya. Poros ini tetap berjalan dan kita sudah diketahui DPP masing-masing," kata Ketua DPD Demokrat Jabar Sulandjana seusai pertemuan di Kantor DPW PAN Jabar, Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung, Jumat (8/9/2017) malam.

Iwan menyatakan, dengan 25 kursi, poros baru ini berencana mencari kandidat cagub/cawagub Jabar selain Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dedi Mulyadi yang akan diusung di Pilgub Jabar.

"‎Kita melihat figur di Jabar masih banyak, makanya kita bersepakat membuat wadah yang bisa dipakai siapa saja, yang menurut kriteria kita pantas untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur. Kesempatan kami buka lebar," jelas Iwan.

Plt Ketua DPW PAN Jabar Hasbullah Rahmad optimistis poros baru ini bisa melakukan seleksi dan survei kepada tokoh-tokoh yang akan diusung di Pilgub Jabar, baik tokoh internal maupun eksternal partai.

"‎Kami punya ruang bagaimana memberikan kanalisasi bagi kader partai untuk tampil, tapi tidak juga menutup kemungkinan ‎kami bertiga membuka kesempatan untuk tokoh yang menurut kami pantas ke depan bergandengan dengan koalisi ini," katanya.

Meski begitu, Hasbullah mengakui, poros baru ini belum resmi dibentuk. Sebab, masih ada klausul kerja sama yang harus diperbaiki, terutama terkait Pilkada Serentak di 16 kabupaten/kota di Jabar.

"Jadi itu masuk ke klausul kita agar kerja sama tidak hanya mikir untuk pilgub, tapi juga membangun Jawa Barat ‎oleh ketiga partai ini secara bersama-sama," jelasnya.

Ketua DPW PPP Jabar Ade Munawaroh menambahkan, badan pemenangan pemilu poros baru akan segera membuat rancangan program serta kriteria cagub/cawagub Jabar sesuai keinginan dan visi misi poros baru.

"‎Meski begitu, poros baru ini ujung-ujungnya untuk kepentingan 2019 (Pilpres). Bagi kami tidak terlalu besar kepentingaan di 2018, tapi yang lebih penting ‎bagaimana kita berkiprah bersama-sama di 2019," tandasnya.

Untuk diketahui, poros baru ini awalnya juga menggandeng PKB dan Hanura dalam pertemuan pertama yang digelar di Hotel Horison, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Namun, di tengah jalan, PKB memutuskan merapat ke NasDem dan Hanura memilih bergabung dengan koalisi yang dibangun Golkar dan PDIP.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9968 seconds (0.1#10.140)