8 Tips Minum Kopi yang Aman untuk Lambung, Cegah Maag Kambuh

Sabtu, 28 Oktober 2023 - 11:40 WIB
loading...
8 Tips Minum Kopi yang Aman untuk Lambung, Cegah Maag Kambuh
Tips minum kopi yang aman untuk lambung penting diketahui oleh mereka yang menderita asam lambung atau maag. Kopi sendiri memiliki beberapa manfaat kesehatan. Foto/Getty Images
A A A
JAKARTA - Tips minum kopi yang aman untuk lambung penting diketahui oleh mereka yang menderita asam lambung atau maag. Kopi sendiri memiliki beberapa manfaat kesehatan.

Banyak ahli kesehatan percaya bahwa kopi salah satu minuman yang paling sehat. Bagi sebagian orang, ini adalah satu-satunya sumber antioksidan terbesar dalam makanan, mengungguli gabungan buah-buahan dan sayuran.

Berikut tips minum kopi yang aman untuk lambung dilansir dari Health Line, Sabtu (28/10/2023).

Tips Minum Kopi yang Aman untuk Lambung





1. Tanpa Kafein setelah Pukul 14.00


Kafein adalah stimulan, yang merupakan salah satu alasan utama mengapa kopi begitu populer. Ini memberi energi dan membantu Anda tetap terjaga saat merasa lelah. Namun jika Anda minum kopi di sore hari, hal tersebut dapat mengganggu tidur. Kurang tidur dikaitkan dengan segala macam masalah kesehatan.

Oleh karena itu, penting untuk tidak minum kopi di sore hari. Jika harus, pilihlah kopi tanpa kafein atau pilihlah secangkir teh, yang mengandung lebih sedikit kafein dibandingkan kopi. Tidak minum kopi setelah pukul 14.00-15.00 adalah pedoman yang baik.

2. Jangan Minum Kopi dengan Gula


Meskipun kopi itu sendiri menyehatkan, Anda dapat dengan mudah mengubahnya menjadi sesuatu yang berbahaya. Salah satunya dengan memasukkan sejumlah besar gula ke dalamnya.

Gula, terutama karena kandungan fruktosanya yang tinggi, dikaitkan dengan segala jenis penyakit serius seperti obesitas dan diabetes. Jika Anda tidak bisa mengonsumsi pemanis pada kopi, gunakan pemanis alami seperti stevia.

3. Pilih yang Organik


Biji kopi cenderung disemprot dengan pestisida sintetis dan bahan kimia lainnya yang tidak baik untuk dikonsumsi manusia. Saat ini hanya terdapat sedikit bukti bahwa bahan tersebut menyebabkan bahaya jika ditemukan dalam jumlah rendah pada produk.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2080 seconds (0.1#10.140)