Siswa SMAN 1 Nabire Luka Parah, Diduga Dianiaya Sejumlah Oknum Polisi

Rabu, 06 September 2017 - 16:52 WIB
Siswa SMAN 1 Nabire Luka Parah, Diduga Dianiaya Sejumlah Oknum Polisi
Siswa SMAN 1 Nabire Luka Parah, Diduga Dianiaya Sejumlah Oknum Polisi
A A A
NABIRE - Seorang siswa kelas 3 SMA Negeri 1 Nabire, Beni Kowi, luka parah karena menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan sejumlah oknum anggota Polres Nabire. Peristiwa itu terjadi di Jalan Merdeka, Nabire, pada Senin, 4 September 2017 lalu.

Menurut orang tua korban, Markus Kowi, sebelum kejadian tersebut, putranya bersama temannya mengendarai sepeda motor di Jalan Merdeka pada Senin, 4 September 2017. Saat melewati para petugas Polres Nabire yang berpatroli di sepanjang jalan itu, putranya mengaku langsung dipukuli sejumlah oknum polisi. Akibatnya, Brian luka parah di kepala dan memar-memar di tubuhnya.

“Menurut anak saya, mungkin dia dipukul karena tidak menggunakan helm saat itu,” kata Markus dalam keterangan tertulisnya kepada MNC Media, Rabu (6/9/2017).

Terkait kasus ini, pihaknya telah mendatangi Polres Nabire untuk melakukan klarifikasi serta membuat laporan. Namun, pihak Polres Nabire hanya meminta maaf atas kejadian tersebut. Sementara oknum polisi yang disebut anaknya menganiaya dia, hingga saat ini tidak diketahui dengan jelas identitasnya. “Kami berharap pimpinan Polres Nabire memberi tindakan tegas terhadap aksi brutal yang dilakukan oleh sejumlah oknum polisi terhadap anak saya yang menyebabkan anak saya terluka parah,” paparnya.

Sementara Kapolres Nabire Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sony Sanjaya yang dikonfirmasi menjelaskan, kejadian itu berawal ketika anggotanya dari Satuan Dalmas Polres Nabire patroli di sepanjang Jalan Merdeka Nabire pada Senin, 4 September 2017. Pada jam 22.05 WIT, berdasarkan laporan dari Kanit Dalmas Bripka Leider R Sihombing, di Jalan Merdeka ada sekelompok anak muda sedang balap motor dan angkat-angkat ban. “Ini meresahkan masyarakat pengguna jalan lainnya,” papar Kapolres Nabire.

Berdasarkan laporan tersebut, anggota Dalmas yg dipimpin oleh Danru 1 Brigadir Made Sadnyana bersama delapan personel dan anggota Sat Lantas yang melaksanakan piket, mendatangi lokasi tersebut. Setelah tiba di TKP, menurut Sony, anggota Dalmas dan anggota Lantas mengamankan seorang pengendara yang terjatuh akibat ugal-ugalan di jalan raya. Kemudian anggota Dalmas dan Lantas tersebut memberikan arahan kepada sekelompok anak muda yang masih nongkrong di sepanjang jalan agar tidak ugal-ugalan lagi di jalan raya.

Saat anggota Dalmas dan anggota Lantas menertibkan pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm di Jalan Merdeka, dijaring 15 pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm dan menggunakan knalpot racing. “Ketika penertiban tersebut, korban Beni Kowi melaju dari arah Jalan Anthonius menuju Tugu Roket dengan kecepatan tinggi. Saat itu, korban tidak menggunakan helm. Saat hendak dihentikan, korban hampir menabrak anggota Dalmas sehingga secara spontan memukul dengan menggunakan rotan. Namun, korban melarikan diri,” papar AKBP Sony.

Setelah kejadian tersebut, di hari yang sama jam 23.20 WIT, kakak korban Erik Kowi menelepon Kasat Sabhara AKP SC Samakori bahwa adiknya dipukul anggota Dalmas hingga mengalami luka di kepalanya. Kasat Sabhara lalu menyarankan korban terlebih dahulu dirawat dan keesokan harinya bertemu di Polres Nabire untuk membicarakan masalah tersebut.

Pada Selasa, 5 September 2017 jam11.00 WIT, digelar pertemuan yang dihadiri ibu, bapak, dan dua kakak korban di ruangan Sat Sabhara yg diikuti oleh Kasat Sabhara, Kanit Dalmas dan Danru. Adapun hal yang disepakati dalam pembicaraan tersebut, Kasat Sabhara menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga atas tindakan yang anggotanya kepada korban. “Pihak keluarga menerima dan mengakui kesalahan anaknya dan menyatakan masalah tersebut selesai sampai di sini. Keluarga juga tidak menuntut dan memperpanjang persoalan tersebut,” paparnya.
(mcm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4447 seconds (0.1#10.140)